Add caption |
keharmonisan Rossi-Ducati mulai terlihat lagi, hingga usai sesi kUalifikasi TT Assen kemarin (29/06/12), The Doctor kembali ‘menyentil’ pabrikan Italia itu.
Mulai meraih hasil positif sejak seri Estoril, lalu naik podium kedua saat balapan basah di Le Mans dan berlanjut progres menggembirakan di Catalunya (saat balapan kering), Rossi lalu kembali terpuruk saat race Silverstone. Usai sesi latihan hari pertama di TT Belanda, rider Italia itu masih merasa cukup puas karena kesenjangan dengan pembalap tercepat tidak lagi terlalu lebar. Semua berubah keesokan harinya, ketika ia hanya menempati posisi ke-10 dalam kualifikasi, tepat di belakang rekan satu timnya Nicky Hayden.
“Kami tidak memiliki traksi dan jika kami mengubah distribusi berat, menggesernya lebih ke belakang, motor menjadi sulit untuk dikemudikan,” tutur Rossi seperti dilansir oleh GPOne.
Masalah klasik tetap bertahan sejak tahun lalu, ketika satu sisi bisa diperbaiki, justru itu memperburuk bagian lain, dan sebaliknya. Rossi pernah menganalogikan hal ini bagai selimut kecil yang tidak bisa menutupi seluruh bagian tubuh. Masalahnya telah dikenal selama berbulan-bulan, tetapi solusi sangat lambat datangnya dan ia tampaknya telah mulai kehabisan kesabaran.
“Masalah kami jelas, Anda harus mulai melakukan sesuatu untuk mengatasinya,” lanjut The Doctor yang kemudian mulai mencari perbandingan dengan kinerja pabrikan Honda.
“Honda, yang memiliki motor kompetitif, telah membawa chassis baru untuk memecahkan masalah chattering. Kami juga harus bekerja pada chassis.”
Dan Valentino tidak yakin pabrikan yang bermarkas di Borgo Panigale itu telah mempersiapkan pengembangan lebih lanjut kecuali masalah mesin.
“Untuk mesin ya, tapi bagaimana dengan motor saya pikir tidak ada rencana pembangunan. Mungkin mereka berpikir bahwa apa yang pembalap Ducati katakan tidak benar, atau itu salah.”
Filippo Preziosi pernah mengatakan Ducati telah memberikan kebebasan 100% untuk dirinya beserta seluruh kru mekanik dibawah pimpinan Jeremy Burgess, tetapi Rossi tetap tak bisa menyembunyikan kekecewaannya terhadap sang Direktur Teknik.
“Sudah saya katakan tiga atau empat bulan lalu (kepada Filippo) dan belum mendengar apa pun (darinya). Masalah yang kami miliki adalah mesin hingga chassis, untuk yang kedua tidak tampak ada rencana untuk mengatasinya segera.”
“Saya memberi saran. Kami harus membuat rencana yang jelas dan mempercayai feeling para rider untuk mencoba memperbaiki.”
Meskipun terkesan kembali melempar ‘ultimatum’, namun The Doctor menegaskan keinginannya untuk tetap bersama Ducati dan membuat Desmosedici menjadi kompetitif. Ia juga menyangkal pernyataan pedasnya ini disampaikan karena sudah punya kontak dengan pabrikan lain.
“Tidak ada yang berubah dari beberapa hari terakhir, saya ingin membuat Ducati menjadi motor yang kompetitif.”
“Saya tidak tahu apa-apa (mengenai rumor akan kembali ke Honda atau Yamaha). Ini bukan berarti saya telah menandatangani kontrak tadi malam dengan seseorang.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar