Add caption |
Bismillahirrahmaniirrahim
Alhamdulillaah…..
Segala Puji bagi Allah Tuhan Seru sekalian alam.Tuhan YangMaha Rahman.Maha Rahim.. Shalawat serta salam senantiasa tercurah untuk kekasih Allah,Muhammad Rasulullah Shallahu 'alaihi wassalam.Allahumma Shalli wa Salim Ala Sayyidina Muhammadin wa Ala aali Sayyidina Muhammadin fi Kulli Lam Hatin wa na Fasinn bi'adadi Kulli Ma'lu Mil Lak.
“Allohumma sholi wa salim wa barik ala sayidina muhammad. Annurid’dzati was sirris saari fi sairil asmai wash shifati wa ala alihi wa shobihi wa salim”
Yaa Rabbi, Ajarilah kami bagaimana memberi sebelum meminta,berfikir sebelum bertindak,santun dalam berbicara,tenang ketika gundah,diam ketika emosi melanda,bersabar dalam setiap ujian.Jadikanlah kami orang yg selembut Abu Bakar Ash-Shiddiq,sebijaksana Umar bin Khattab,sedermawan Utsman bin Affan,sepintar Ali bin Abi Thalib,sesederhana Bilal,setegar Khalid bin Walid radliallahu'anhumღAmiin ya Rabbal'alamin
Seseorang mengunjungi Ibrahim bin Adham rahimahullah. Ia berkata, ‘Wahai Imam, saya ingin bertaubat dan meninggalkan perbuatan dosa. Jika sekiranya aku kambuh lagi, tolong tunjukkan padaku sesuatu yang dapat mencegahku berbuat dosa, sehingga aku tidak menentang Allah lagi’.
Ibrahim bin Adham berpesan kepadanya, ‘Jika engkau ingin berbuat maksiat kepada Allah, maka jangan lakukan maksiat di bumi-Nya’. Orang itu berkata, ‘Kalau begitu, dimana aku bisa berbuat maksiat?’. Ibrahim bin Adham berkata, ‘Pokoknya, keluarlah engkau dari bumi-Nya’. Orang itu berkata, ‘Wahai Imam, bagaimana mungkin, padahal semua bumi adalah milik-Nya?’. Ibrahim berkata, ‘Jika semua bumi adalah milik Allah, lalu mengapa engkau masih ingin berbuat maksiat di bumi-Nya?’
Ibrahim berkata lagi, ‘Jika engkau ingin berbuat maksiat, maka engkau jangan menikmati rizki-Nya’. Orang itu berkata, ‘Lalu bagaimana aku bisa hidup?’. Ibrahim berkata, ‘Tahu begitu, mengapa engkau masih bermaksiat pada-Nya?’
Ibrahim berkata lagi, ‘Jika engkau masih keukeh ingin bermaksiat, maka lakukanlah maksiat itu di tempat yang tidak dilihat-Nya’. Orang itu berkata, ‘Bagaimana mungkin aku melakukan maksiat, padahal Dia selalu bersama kita di manapun kita berada?’. Ibrahim berkata, ‘Kalau begitu, mengapa engkau masih bermaksiat pada-Nya padahal Dia dekat dengan dirimu?’
Ibrahim bin Adham berkata, ‘Jika engkau masih ngotot juga ingin melakukan maksiat, maka ketika malaikat pencabut nyawa mendatangimu untuk mencabut nyawamu, maka katakanlah kepadanya, ‘Eittsss.. jangan cabut nyawaku, biarlah saya taubat dulu’. Orang itu berkata, ‘Siapa yang berani berkata begitu?’. Ibrahim berkata, ‘Jika engkau tidak berani berkata seperti itu, mengapa engkau masih ingin melakukan maksiat?’
Ibrahim bin Adham berkata lagi, ‘Jika engkau masih bersikeras juga ingin melakukan maksiat, maka ketika malaikat Zabaniyah (penjaga neraka) menggiringmu ke neraka, maka katakan kepada malaikat itu, ‘Aku tidak mau ikut bersamamu’. Orang itu berkata, ‘Siapa yang mampu melakukan yang demikian?’
Terakhir, Ibrahim bin Adham berkata, ‘Setelah aku katakan semua ini, apakah engkau masih tidak malu untuk melakukan maksiat?’
Hmm… Jika Anda masih keukeuh bin ngotot ingin melakukan maksiat juga, maka ulangi lagi membaca pesan Ibrahim bin Adham di atas. Mudah-mudahan maksiat Anda menjadi ‘benar’.
Semoga bermanfaat, Jazzakumullahu khayran wa Barakallahu fiikum. syukran.
SILAHKAN DI SUKAI / DI BAGIKAN KE BERANDA / DI TANDAI DI SALAH SATU FOTO DI ALBUM JIKA YANG DI TANDAI DAPAT TERMOTIVASI TUK BAIK,. INSYAALAH AKAN DI CATATKAN SEBAGAI SUATU AMAL BAIK, AAMIIN,.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar