Kamis, 26 Juli 2012

Kisah Keajaiban itu Selalu Ada

Ini kisah nyata yang dialami dan dituturkan temanku waktu halaqoh ahad kemarin. Namanya Syamsul. Beliau mempunyai seorang istri dan baru saja mempunyai seorang anak. Dua minggu sebelum kelahiran anaknya, Syamsul mengadu ke ustadz kami, mengutarakan masalah yang diderita istrinya. Posisi bayi dalam kandungan istrinya terbalik, sehingga pada saat lahir nanti harus lewat operasi cesar. Tentu saja operasi lewat cesar membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Syamsul berharap ustadz kami dapat membantu memberikan bantuan untuk biaya cesar tersebut.
Ustadz kami yang sudah sangat berpengalaman menghadapi masalah finansial yang dihadapi oleh mad’u (murid-muridnya), rekan-rekannya dan tetanga-tetangganya bersikap sangat tenang.

“Jangankan antum yang masih punya waktu dua minggu, dalam waktu 1×24 jam saja Allah mampu membalikkan apa yang manusia tidak mampu melakukannya. Antum jangan menempatkan saya di garis depan. Jadikanlah Allah di garis depan. Mintalah pertolongan Allah. Kalo antum mau meminta, Allah pasti mengabulkan. Kuncinya adalah shalat tahajjud (qiyamullail). Qiyamullail itu kondisi di mana Allah tidak akan menolak permintaan hambanya”

Nasihat ustadz kami ini seringkali diulang setiap halaqoh. Beliau banyak mencontohkan hal-hal yang tidak masuk akal yang dialaminya. Sampai akhirnya minggu kemarin, ustadz bertemu Syamsul saat halaqoh:

“Gimana kabarnya?” sapa ustadz saat bersalaman dengan Syamsul.

“Alhamdulillah.. sehat ustadz” jawab Syamsul.

“Gimana istrinya? Sudah melahirkan?”

“Alhamdulillah ustadz.. sudah kemarin di rumah sakit”

“Gak pake cesar, kan?”

“Alhamdulillah.. ustadz.. bisa lahir normal”

“Nah bener kan.. tahajjudnya berapa kali?”

“Setiap malam ustadz”

“Alhaamdulillah.. selamat ya.. Memang tahajjud itu bisa merubah apa yang tidak bisa di rubah oleh manusia”

“Benar sekali ustadz, dokter juga sampai kaget. kok bisa? wah ini bisa lahir tanpa cesar. Gitu katanya. Sehari sebelum melahirkan saya bawa ke dokter tempat biasa istri periksa. Dokter kaget dan terheran-heran, kok bisa poisisnya berubah 180 -360 derajat. Entahlah berapa derajat yang jelas waktu di cek dokter menyatakan bisa lahir normal. Pada saat ketuban pecah saya telpon dokter.. dokter langsung menyuruh di bawah kerumah sakit saja. Langsung saat itu saya bawa kerumah sakit… (ceritanya panjang dan saya gak bisa merekam semuanya)

…pada bukaan ke empat sudah dirangsang agar bayinya keluar. Tapi belum keluar juga. Sama dokter disuruh jalan-jalan dulu. saya bawa istri jalan-jalan…(cerita selanjutnya saya kurang paham soal bukaan-bukaan sampai bukaan ke-10 (?) apa itu?

…istri saya kesulitan melahirkan. Dokter rumah sakit bilang jika lima menit lagi tidak lahir juga, mau tidak mau harus operasi cesar, karena jika tidak, akan membahayakan janin. Saya terus membaca ayat-ayat Alquran. Kebetulan saya sedikit-dikit hafal surat Alwaqiah, (sebelumnya ustadz menganjurkan memperbanyak membaca Surat Alwaqiah-red) Alhamdulillah, saya ulang-ulang terus. Tepat pada menit kelima, saat itu adzan dzuhur, entah sedang bunyi hayya’alasshalah entah hayya’alal falah..saya gak ingat persis, soalnya udah gak konsentrasi lagi. Alhamdulillah istri bisa melahirkan. Pas jam 12.25 ..”

“Ya begitu. Allah sering memberikan pertolongan pada saat-saat kritis. Ibaratnya penalty.”

“Benar sekali ustadz….(Syamsul merinci biaya-biaya yang dikeluarkan untuk persalinan istrinya dan keajaiban lain - kalo saya sebut sbg pertolongan Allah-yang di alaminya di rumah sakit”

Banyak lagi yang dibicarakan. Ustadz mencontohkan kasus ikhwah lain dan Allah memberikan pertolongan dengan shalat tahajjud.

“Kalo kita sudah berusaha dan meminta sedemikian rupa namun tidak dikabulkan juga, berarti ada hikmah di balik itu. Mungkin Allah sedang menguji kita atau justru sedang menegur kita” terang ustadz.

SILAHKAN DI SUKAI / DI BAGIKAN KE BERANDA / DI TANDAI DI SALAH SATU FOTO DI ALBUM JIKA YANG DI TANDAI DAPAT TERMOTIVASI TUK BAIK,. INSYAALAH AKAN DI CATATKAN SEBAGAI SUATU AMAL BAIK, AAMIIN,.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar