Ben Spies mengaku kalau ia mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari seseorang yang memiliki jabatan penting di Yamaha.
Ketidakberuntungan kembali menimpa Ben Spi
Ketidakberuntungan kembali menimpa Ben Spi
es pada balapan kandangnya yang digelar di Sirkuit Indianapolis Motor Speedway. Ia terpaksa mengakhiri balapan lebih awal akibat bermasalah dengan mesin motor M1 yang dipakainya untuk bertarung merebut kemenangan bersama Dani Pedrosa.
Kejadian tersebut menambah panjang daftar kesialan yang dialami Ben Spies pada musim ini. Akan tetapi, siapa sangka kalau ternyata terdapat satu orang di Yamaha yang pernah memperlakukan Ben Spies dengan kasar di Mugello akibat ketidakberuntungan yang terus-menerus menghampirinya.
Berbicara usai 28 lap balapan MotoGP Indy berakhir, Ben Spies yang terkatung-katung di peringkat kesepuluh klasemen MotoGP 2012 berkata: “Ada rasa frustasi namun apa yang telah terjadi membuat saya tertawa. Saya bahkan tidak merasa sedih. Sudah terlalu banyak ketidakberuntungan yang terjadi bergantian. Anda takkan tahu bagaimana menyikapi kejadian seperti ini.
“Di Mugello saya keracunan makanan dan kejadian itu sungguh merupakan sebuah pengalaman buruk. Saya sudah mencoba segala yang saya bisa lakukan namun hasilnya buruk.
“Saya diberi tahu seseorang di Yamaha jika saya tidak membalap 100% di Laguna Seca, lebih baik tidak ikut balapan. Saya datang ke Laguna dan mencoba yang terbaik. Tetapi motornya mengalami malfungsi. Lalu kami datang ke sini mengerahkan tenaga 100% dan melakukan yang terbaik namun kami kembali memiliki masalah mekanis pada motor. Saya sudah memberikan seratus persen. Jadi, jika ada orang yang memberi tahu saya seperti di Mugello dengan cara seperti itu sementara saya sudah mengusahakan yang terbaik pada dua balapan terakhir, saya hanya merasa kalau perlakuan tersebut tidaklah adil.”
Ben Spies tak ingin mengungkap siapakah orang dalam Yamaha yang tidak menghargai kerja keras yang telah dilakukannya dan pembalap asal Texas tersebut berkata: “Saya takkan menyebutkan siapa namanya. Namun orang yang saya maksud memiliki jabatan penting di Yamaha.”
Bagaimanapun Ben Spies menyangkal kalau Yamaha tidak memberinya dukungan 100%, apalagi setelah ia memutuskan untuk meninggalkan tim pada akhir musim ini.
“Saya tidak ingin mengatakan hal seperti itu,” kilah Ben Spies. “Saya tahu kerja keras yang dilakukan tim dan kru. Motornya bekerja dengan baik pada dua akhir pekan terakhir. Saya hanya tidak menghargai apa yang sudah diucapkan oleh seseorang terhadap saya,
“Kami bermasalah dengan ban di Assen dan Silverstone dan itu bukanlah kesalahan yang dilakukan Yamaha. Di Qatar, Laguna dan di sini kami mendapat masalah teknis pada motor. Saya takkan mengatakan ini merupakan kesalahan Yamaha sepenuhnya. Ini hanyalah kesialan. Mengapa ini terjadi pada saya? Saya tidak tahu.
“Saya merasa tingkat frustasi yang saya alami besar sebulan yang lalu. Tetapi sekarang, kami akan pergi ke Brno dan hanya bertanya-tanya apakah yang akan terjadi berikutnya.
“Kami pergi ke Laguna dan datang ke sini untuk mencoba berdiri di atas podium atau memenangkan balapan dan saya pikir karakter saya dan kerja keras tim sudah menunjukkan kalau kami masih mencoba untuk naik ke podium dan menang. Saya membalap dengan keras hari ini, tak hanya untuk saya, tetapi juga untuk fans dan media Amerika yang mendukung saya dan tim. Saya memberikan segalanya untuk mereka.”
Ben Spies menjalani akhir pekan balapan MotoGP Indianapolis dengan cukup mengesankan walaupun mengalami rasa sakit setelah terjatuh keras pada sesi kualifikasi. Pembalap berusia 28 tahun tersebut menjelaskan: “Kami mengawali akhir pekan dengan bagus dan memiliki kecepatan bagus sepanjang akhir pekan. Jelas saya terjatuh keras kemarin. Jujur saja, kemarin malam saya tidak tahu apakah kami akan bisa balapan karena saya merasa nyeri pada punggung dan bahu. Secara fisik kami belum 100% namun kami tetap membalap hari ini.
“Kami bisa menyalip Dani di tikungan kedua pada lap pertama. Dia mencoba untuk menyalip saya lagi dan kami kembali memimpin balapan dan memberikan segalanya yang saya bisa.
“Kemudian ketika Dani menyalip saya, awalnya saya pikir saya hanya akan berjarak tiga detik darinya. Balapan berjalan selama 28 lap dan berdasarkan pengalaman saya, kami tahu kalau kami bisa menyerang pada akhir balapan. Saya selalu bisa melaju lebih cepat ketimbang Dani pada akhir race karena dia mempergunakan ban lebih banyak saat dia menyalip saya.
“Sesegera setelah dia menyalip, motor saya mulai melambat. Saya tidak tahu mengapa, apakah karena masalah elektronik, mesin atau lainnya. Lalu, ketika saya sadar mesinnya bermasalah, saya tahu kalau saya telah bisa memperlebar gap dengan Jorge yang ada di belakang, sehingga saya bisa segera membelokkan motor ke kiri dan keluar lintasan untuk memberikan jalan bagi pembalap lain.
“Saya sungguh berpikir hari ini saya bisa meraih tempat kedua. Kami bisa saja bertarung untuk posisi terdepan. Tetapi hari ini bukan untuk saya.”
Balapan Indianapolis bisa saja menjadi race terakhir baginya di Amerika Serikat pada kejuaraan MotoGP. Sejauh ini, Ben Spies disinyalir bakal membalap dengan BMW di kejuaraan World Superbike maupun bergabung bersama Suzuki WSBK agar bisa kembali berlaga di MotoGP pada tahun 2014.
Kejadian tersebut menambah panjang daftar kesialan yang dialami Ben Spies pada musim ini. Akan tetapi, siapa sangka kalau ternyata terdapat satu orang di Yamaha yang pernah memperlakukan Ben Spies dengan kasar di Mugello akibat ketidakberuntungan yang terus-menerus menghampirinya.
Berbicara usai 28 lap balapan MotoGP Indy berakhir, Ben Spies yang terkatung-katung di peringkat kesepuluh klasemen MotoGP 2012 berkata: “Ada rasa frustasi namun apa yang telah terjadi membuat saya tertawa. Saya bahkan tidak merasa sedih. Sudah terlalu banyak ketidakberuntungan yang terjadi bergantian. Anda takkan tahu bagaimana menyikapi kejadian seperti ini.
“Di Mugello saya keracunan makanan dan kejadian itu sungguh merupakan sebuah pengalaman buruk. Saya sudah mencoba segala yang saya bisa lakukan namun hasilnya buruk.
“Saya diberi tahu seseorang di Yamaha jika saya tidak membalap 100% di Laguna Seca, lebih baik tidak ikut balapan. Saya datang ke Laguna dan mencoba yang terbaik. Tetapi motornya mengalami malfungsi. Lalu kami datang ke sini mengerahkan tenaga 100% dan melakukan yang terbaik namun kami kembali memiliki masalah mekanis pada motor. Saya sudah memberikan seratus persen. Jadi, jika ada orang yang memberi tahu saya seperti di Mugello dengan cara seperti itu sementara saya sudah mengusahakan yang terbaik pada dua balapan terakhir, saya hanya merasa kalau perlakuan tersebut tidaklah adil.”
Ben Spies tak ingin mengungkap siapakah orang dalam Yamaha yang tidak menghargai kerja keras yang telah dilakukannya dan pembalap asal Texas tersebut berkata: “Saya takkan menyebutkan siapa namanya. Namun orang yang saya maksud memiliki jabatan penting di Yamaha.”
Bagaimanapun Ben Spies menyangkal kalau Yamaha tidak memberinya dukungan 100%, apalagi setelah ia memutuskan untuk meninggalkan tim pada akhir musim ini.
“Saya tidak ingin mengatakan hal seperti itu,” kilah Ben Spies. “Saya tahu kerja keras yang dilakukan tim dan kru. Motornya bekerja dengan baik pada dua akhir pekan terakhir. Saya hanya tidak menghargai apa yang sudah diucapkan oleh seseorang terhadap saya,
“Kami bermasalah dengan ban di Assen dan Silverstone dan itu bukanlah kesalahan yang dilakukan Yamaha. Di Qatar, Laguna dan di sini kami mendapat masalah teknis pada motor. Saya takkan mengatakan ini merupakan kesalahan Yamaha sepenuhnya. Ini hanyalah kesialan. Mengapa ini terjadi pada saya? Saya tidak tahu.
“Saya merasa tingkat frustasi yang saya alami besar sebulan yang lalu. Tetapi sekarang, kami akan pergi ke Brno dan hanya bertanya-tanya apakah yang akan terjadi berikutnya.
“Kami pergi ke Laguna dan datang ke sini untuk mencoba berdiri di atas podium atau memenangkan balapan dan saya pikir karakter saya dan kerja keras tim sudah menunjukkan kalau kami masih mencoba untuk naik ke podium dan menang. Saya membalap dengan keras hari ini, tak hanya untuk saya, tetapi juga untuk fans dan media Amerika yang mendukung saya dan tim. Saya memberikan segalanya untuk mereka.”
Ben Spies menjalani akhir pekan balapan MotoGP Indianapolis dengan cukup mengesankan walaupun mengalami rasa sakit setelah terjatuh keras pada sesi kualifikasi. Pembalap berusia 28 tahun tersebut menjelaskan: “Kami mengawali akhir pekan dengan bagus dan memiliki kecepatan bagus sepanjang akhir pekan. Jelas saya terjatuh keras kemarin. Jujur saja, kemarin malam saya tidak tahu apakah kami akan bisa balapan karena saya merasa nyeri pada punggung dan bahu. Secara fisik kami belum 100% namun kami tetap membalap hari ini.
“Kami bisa menyalip Dani di tikungan kedua pada lap pertama. Dia mencoba untuk menyalip saya lagi dan kami kembali memimpin balapan dan memberikan segalanya yang saya bisa.
“Kemudian ketika Dani menyalip saya, awalnya saya pikir saya hanya akan berjarak tiga detik darinya. Balapan berjalan selama 28 lap dan berdasarkan pengalaman saya, kami tahu kalau kami bisa menyerang pada akhir balapan. Saya selalu bisa melaju lebih cepat ketimbang Dani pada akhir race karena dia mempergunakan ban lebih banyak saat dia menyalip saya.
“Sesegera setelah dia menyalip, motor saya mulai melambat. Saya tidak tahu mengapa, apakah karena masalah elektronik, mesin atau lainnya. Lalu, ketika saya sadar mesinnya bermasalah, saya tahu kalau saya telah bisa memperlebar gap dengan Jorge yang ada di belakang, sehingga saya bisa segera membelokkan motor ke kiri dan keluar lintasan untuk memberikan jalan bagi pembalap lain.
“Saya sungguh berpikir hari ini saya bisa meraih tempat kedua. Kami bisa saja bertarung untuk posisi terdepan. Tetapi hari ini bukan untuk saya.”
Balapan Indianapolis bisa saja menjadi race terakhir baginya di Amerika Serikat pada kejuaraan MotoGP. Sejauh ini, Ben Spies disinyalir bakal membalap dengan BMW di kejuaraan World Superbike maupun bergabung bersama Suzuki WSBK agar bisa kembali berlaga di MotoGP pada tahun 2014.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar