Add caption |
Perbincangan dan atau pembahasan tentang Akhlakul Karimah dan atau Akhlak yang baik seolah tidak pernah terhenti dan terus menerus diposting , diceramahkan , disiarkan , digembar gemborkan , dibahas , dan sebagainya. Namun, hal tersebut kerap terhenti ketika berhubungan dengan bagaimana upaya mewujudkannya didalam kehidupan sehari-hari. Padahal yang lebih utama dan tidak boleh terhenti adalah mewujudkan hal tersebut didalam perilaku setiap orang dalam menjalani kehidupan sehari - hari.
Terlebih lagi perilaku dalam kehidupan sehari-hari yang dihiasi dengan akhlakul karimah yang ditunjukkan oleh seseorang didalam hubungannya dengan sesama manusia, memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap pembentukan perilaku masyarakat yang lebih luas termasuk mereka yang terkenal jahat sejahat pembunuh pun memiliki kecenderungan untuk menyenangi akhlak yang baik, khususnya didalam pergaulan rumah tangga dan tetangga sekitar mereka.
Namun demikian Imam Al Ghazali mengingatkan, akhlak yang baik tidaklah mungkin akan dapat meresap ke dalam jiwa seseorang selama ianya tidak dan atau belum meninggalkan kelakuan yang buruk. Apa yang diingatkan oleh sebagian besar ulama menunjukkan bahwa selama seseorang masih menyimpan satu sifat kemunafikan dan atau kemungkaran didalam diri kita, akan sulit terwujud akhlak yang baik dengan sebenar benarnya dalam artian dapat menjaga akhlak yang baik dihadapan semua orang dengan kemudian disertai dengan keyakinan bahwa dirinya terus berada dalam pengawasan Allah Subhanahu Wata'ala.
Semoga seiring dengan semakin habisnya bulan Ramadhan ini dapat menjadikan kita semakin bersemangat untuk memperbaiki segala kesalahan dan kealpaan serta menambal kekurangan yang telah kita lakukan di tahun yang lalu. Dengan kemudian semakin menjadikan kita untuk mau saling mengingatkan baik dengan perkataan maupun perbuatan guna untuk mewujudkan akhlak yang baik.
Dengan cara demikian, insha Allah kita akan mampu menyesuaikan diri sekaligus mengamalkan serta meneruskan perjuangan dan menyebarkanluaskan tujuan diutusnya Para Nabi Dan Rasul, yakni memperbaiki akhlak manusia, sekaligus memiliki amalan yang berat di timbangan di akhirat kelak.
Aamiin Allaahumma Aamiin
Namun demikian Imam Al Ghazali mengingatkan, akhlak yang baik tidaklah mungkin akan dapat meresap ke dalam jiwa seseorang selama ianya tidak dan atau belum meninggalkan kelakuan yang buruk. Apa yang diingatkan oleh sebagian besar ulama menunjukkan bahwa selama seseorang masih menyimpan satu sifat kemunafikan dan atau kemungkaran didalam diri kita, akan sulit terwujud akhlak yang baik dengan sebenar benarnya dalam artian dapat menjaga akhlak yang baik dihadapan semua orang dengan kemudian disertai dengan keyakinan bahwa dirinya terus berada dalam pengawasan Allah Subhanahu Wata'ala.
Semoga seiring dengan semakin habisnya bulan Ramadhan ini dapat menjadikan kita semakin bersemangat untuk memperbaiki segala kesalahan dan kealpaan serta menambal kekurangan yang telah kita lakukan di tahun yang lalu. Dengan kemudian semakin menjadikan kita untuk mau saling mengingatkan baik dengan perkataan maupun perbuatan guna untuk mewujudkan akhlak yang baik.
Dengan cara demikian, insha Allah kita akan mampu menyesuaikan diri sekaligus mengamalkan serta meneruskan perjuangan dan menyebarkanluaskan tujuan diutusnya Para Nabi Dan Rasul, yakni memperbaiki akhlak manusia, sekaligus memiliki amalan yang berat di timbangan di akhirat kelak.
Aamiin Allaahumma Aamiin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar