Add caption |
Jakarta, Savipat Kemkajit Chotpintu sangat murah hati dan punya keberanian tinggi. Sayangnya, hal pertama yang orang perhatikan darinya adalah tumor wajah raksasa yang tumbuh di soket matanya.
Savipat Kemkajit Chotpintu (29 tahun) menderita tumor wajah raksasa
sejak masih kecil. Tumor yang tumbuh di soket mata itu begitu besar
sehingga menutupi sisi kiri wajahnya.
Tumor yang tumbuh di wajah wanita asal Thailand ini ‘memakan’ bagian pipi kiri, telinga dan rahangnya. Bahkan membuat sebuah lubang besar di lobus frontal dan memperlihatkan bagian otaknya.
Tapi bantuan mulai berdatangan, salah satunya dari dokter McKay McKinnon asal Chicago, yang memang mengkhususkan diri dalam merawat pasien seperti Chotpintu, yang memiliki tumor besar.
Menurut Dr McKinnon, kasus Chotpintu yang dikenal teman-teman dan keluarga sebagai ‘Aum’, termasuk ekstrem.
“Tumor telah menghancurkan hampir semua soket (rongga) mata, yang biasanya memisahkannya dari otak. Otak bertindak memberikan kekuatan berdenyut terhadap rongga mata. Saya bisa menyentuh permukaan otak ketika menaruh jari saya di sana,” ujar Dr McKinnon, seperti dilansir Huffingtonpost, Jumat (19/10/2012).
Dr McKinnon mengatakan tantangan terbesar dari operasi Chotpintu adalah melepas semua tumor dan mengumpulkan kembali setengah dari wajahnya yang sudah tak berbentuk.
Salah satu masalahnya karena tumor begitu besar sehingga kulit mendapatkan beberapa suplai darah darinya, yang bisa menimbulkan masalah di kemudian hari.
Selain itu, Dr McKinnon akan diminta untuk memanipulasi otak selama operasi. Satu saja gerakan yang salah bisa mengakhiri hidupnya.
“Sekarang, saya agak takut. Tapi hanya sedikit,” ujar Chotpintu.
Dia mengatakan ibunya di Thailand adalah orang yang paling prihatin atas risiko operasi itu. Chotpintu sendiri hanya mencoba untuk bersikap optimis.
“Saya hanya ingin tahu apa yang akan terjadi besok. Apa yang akan berubah?” tutupnya.
Tumor yang tumbuh di wajah wanita asal Thailand ini ‘memakan’ bagian pipi kiri, telinga dan rahangnya. Bahkan membuat sebuah lubang besar di lobus frontal dan memperlihatkan bagian otaknya.
Tapi bantuan mulai berdatangan, salah satunya dari dokter McKay McKinnon asal Chicago, yang memang mengkhususkan diri dalam merawat pasien seperti Chotpintu, yang memiliki tumor besar.
Menurut Dr McKinnon, kasus Chotpintu yang dikenal teman-teman dan keluarga sebagai ‘Aum’, termasuk ekstrem.
“Tumor telah menghancurkan hampir semua soket (rongga) mata, yang biasanya memisahkannya dari otak. Otak bertindak memberikan kekuatan berdenyut terhadap rongga mata. Saya bisa menyentuh permukaan otak ketika menaruh jari saya di sana,” ujar Dr McKinnon, seperti dilansir Huffingtonpost, Jumat (19/10/2012).
Dr McKinnon mengatakan tantangan terbesar dari operasi Chotpintu adalah melepas semua tumor dan mengumpulkan kembali setengah dari wajahnya yang sudah tak berbentuk.
Salah satu masalahnya karena tumor begitu besar sehingga kulit mendapatkan beberapa suplai darah darinya, yang bisa menimbulkan masalah di kemudian hari.
Selain itu, Dr McKinnon akan diminta untuk memanipulasi otak selama operasi. Satu saja gerakan yang salah bisa mengakhiri hidupnya.
“Sekarang, saya agak takut. Tapi hanya sedikit,” ujar Chotpintu.
Dia mengatakan ibunya di Thailand adalah orang yang paling prihatin atas risiko operasi itu. Chotpintu sendiri hanya mencoba untuk bersikap optimis.
“Saya hanya ingin tahu apa yang akan terjadi besok. Apa yang akan berubah?” tutupnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar