Minggu, 03 Juni 2012

Kisah Awan Yang diperintahkan Untuk Menyiram Kebun Seorang Laki-Laki



Kisah Awan Yang diperintahkan Untuk Menyiram Kebun Seorang Laki-Laki

 

Muslim meriwayatkan dalam Shahih-nya dari Abu
Hurairah dari Nabi berkata, “Ketika seorang laki-laki
berada di tempat yang sunyi, dia mendengar suara awan,
‘Siramilah kebun fulan.’ Lalu awan itu menjauh dan
menumpahkan airnya di tanah dengan bebatuan hitam.


Ternyata ada saluran air yang telah dipenuhi oleh
seluruh air itu. Laki-laki itu menelusuri jalannya air.
Ternyata ada seorang laki-laki yang berdiri di kebunnya,
dia mengalirkan air dengan cangkulnya. Dia bertanya,
‘Wahai hamba Allah, siapa namamu?’ Dia menjawab,
‘Fulan.’ Nama yang didengarnya dari suara di awan.
Dia berkata, ‘Wahai hamba Allah mengapa kamu
bertanya tentang namaku?’ Dia menjawab, ‘Sesungguhnya
aku mendengar suara di awan di mana airnya adalah ini.
Suara itu berkata, ‘Siramilah kebun fulan.’ Yaitu,
namamu. Apa yang kamu lakukan padanya?’
Dia menjawab, ‘Karena kamu mengatakan itu, maka aku
melihat hasil kebunku. Sepertiganya aku sedekahkan,
sepertiga lagi aku makan bersama keluargaku, dan
sepertiga sisanya aku kembalikan kepadanya.’
Ahmad bin Abdata Ad-Dhabiy menyampaikannya kepada
kami, Abu Dawud memberitakan kepada kami, Abdul
Aziz bin Abu Salamah menyampaikan kepada kami,
Wahab bin Kaisan menyampaikan kepada kami dengan
sanad ini. Hanya saja dia berkata, “Aku memberikan
sepertiganya kepada orang-orang miskin, para pengemis,
dan Ibnu Sabil.”
TAKHRIJ HADIS
Hadis ini diriwayatkan oleh Muslim dalam Shahih-nya
dalam Kitabuz Zuhd war Raqaq, bab sedekah kepada
orang-orang miskin, 4/2288, no. 2984.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar