Cal Crutchlow menyebut Hector Barbera sebagai pembalap idiot setelah
pembalap Yamaha Tech3 tersebut kehilangan kesempatan untuk menempati
posisi start di barisan depan akibat terhalang oleh Hector Barbera yang
memelankan kecepatan pada sesi kualifikasi MotoGP Assen.
Akibatnya, Crutchlow hanya dapat mengamankan start kelima dan ia marah terhadap pembalap Pramac Ducati tersebut yang kembali melakukan kesalahan berulang.
Hector Barbera kerap mendapat kecaman dari pembalap lain, termasuk
Jorge Lorenzo dan Casey Stoner saat ia melakukan tindakan serupa.
Barbera juga seringkali mengikuti pembalap lain untuk meraih catatan
waktu cukup baik pada sesi latihan maupun kualifikasi.
Cal
Crutchlow berkata: “Sejujurnya saya pikir Andrea Dovizioso mengira kalau
saya mengikutinya saat saya berada dua detik di belakangnya. Tetapi,
Barbera-lah yang berada tepat di belakangnya.
“Saat Barbera
memelankan kecepatan, dia masih berada di racing line selama tiga
tikungan, jadi saya terpaksa harus mengikutinya.
“Dia itu
idiot, pembalap ini terbelakang. Dia sudah diberi tahu oleh timnya. Dia
sudah berulangkali melakukan ini setiap sesi latihan dengan Lorenzo dan
dia melaju cepat hanya untuk satu lap, tetapi akhirnya dia hanya finish
ke-12 di saat balapan.
“Saya akan start dari barisan kedua dan
saat ini bagi saya itu tak berarti karena kami sesungguhnya masih bisa
berada di front row. Tujuan kami adalah untuk mengamankan barisan depan
tetapi ada gap besar yang seharusnya tidak ada. Saya seharusnya bisa
mencetak 1 menit 33 detik namun ternyata saya hanya bisa meraih 1 menit
34.4 detik hanya karena saya membalap selama lima tikungan di belakang
pembalap idiot. Saya merasa sangat tidak senang namun dia selalu
mengulangi hal yang sama.”
Walaupun demikian, target yang
diusung Cal Crutchlow untuk balapan MotoGP Belanda tetap sama, yakni
untuk dapat berada di posisi finish enam besar.
Akibatnya, Crutchlow hanya dapat mengamankan start kelima dan ia marah terhadap pembalap Pramac Ducati tersebut yang kembali melakukan kesalahan berulang.
Hector Barbera kerap mendapat kecaman dari pembalap lain, termasuk Jorge Lorenzo dan Casey Stoner saat ia melakukan tindakan serupa. Barbera juga seringkali mengikuti pembalap lain untuk meraih catatan waktu cukup baik pada sesi latihan maupun kualifikasi.
Cal Crutchlow berkata: “Sejujurnya saya pikir Andrea Dovizioso mengira kalau saya mengikutinya saat saya berada dua detik di belakangnya. Tetapi, Barbera-lah yang berada tepat di belakangnya.
“Saat Barbera memelankan kecepatan, dia masih berada di racing line selama tiga tikungan, jadi saya terpaksa harus mengikutinya.
“Dia itu idiot, pembalap ini terbelakang. Dia sudah diberi tahu oleh timnya. Dia sudah berulangkali melakukan ini setiap sesi latihan dengan Lorenzo dan dia melaju cepat hanya untuk satu lap, tetapi akhirnya dia hanya finish ke-12 di saat balapan.
“Saya akan start dari barisan kedua dan saat ini bagi saya itu tak berarti karena kami sesungguhnya masih bisa berada di front row. Tujuan kami adalah untuk mengamankan barisan depan tetapi ada gap besar yang seharusnya tidak ada. Saya seharusnya bisa mencetak 1 menit 33 detik namun ternyata saya hanya bisa meraih 1 menit 34.4 detik hanya karena saya membalap selama lima tikungan di belakang pembalap idiot. Saya merasa sangat tidak senang namun dia selalu mengulangi hal yang sama.”
Walaupun demikian, target yang diusung Cal Crutchlow untuk balapan MotoGP Belanda tetap sama, yakni untuk dapat berada di posisi finish enam besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar