Permainan atraktif dan penuh semangat yang disuguhkan Timnas Indonesia pada laga perdana, Kamis, 5 Juli malam tadi harus mengakui keunggulan Australia. Andik Cs kalah 1-0 dan gagal meraih poin. Pada pertandingan Piala Asia U-22 Grup E lainnya kemarin, Singapura menang 2-1 (1-0) atas Timor Leste, dan Jepang menang telak atas Makau dengan skor 6-0 (2-0).
Dengan hasil tersebut, maka dalam klasemen sementara, Indonesia berada di posisi kelima, di atas Makau. Klasemen sementara dipimpin Jepang, disusul Singapura, dan Australia.
Gol tunggal Australia pada pertandingan malam tadi dicetak Anthoni Proia pada menit terakhir babak pertama berjalan. Australia berhasil memanfaatkan postur tubuh mereka yang tinggi dalam laga tersebut. Sayangnya, permainan atraktif yang disuguhkan Timnas tersebut masih belum dapat menciptakan kolektifitas gol.
Asisten Pelatih Indonesia, Listiadi usai pertandingan mengakui, penampilan atraktif yang ditawarkan Timnas pada pertandingan tersebut sudah sangat baik. Ditambah lagi sudah bisa mengimbangi kekuatan merata tim lawan. "Permainan sudah bagus, peluang yang tercipta juga sama dengan lawan. Namun kita belum beruntung memang, dan kami akan memperbaiki setiap kesalahan dari laga ini, terutama kurangnya ketajaman di lini depan," sebutnya.
Listiadi juga memahami lawan yang dihadapi merupakan tim kuat. Ditambah mereka mampu menjalin koordinasi yang baik antar sesama lini. Makanya, lanjut sang asisten banyak peluang yang gagal memaksimalkan dengan gol.
Selain itu Listiadi juga berterimakasih kepada dukungan suporter di Riau. Namun, Ia berharap di sisa pertandingan, hendaknya bisa menjaga sportifitas dan menjunjung tinggi fair play.
"Sebagai bangsa yang besar, seharusnya kita bisa menjunjung tinggi fair play sesuai aturan FIFA, dan saya yakin suporter Riau sangat bisa menjaga hal tersebut," tambahnya menyikapi adanya lemparan botol dan hidupnya kembang api di penghujung pertandingan berjalan malam tadi.
Sementara itu, pelatih Australia, Paul Okhon mengaku mendapat lawan yang berat di pertandingan pertamanya. "Tim kami masih memiliki kendala dalam menghadapi kondisi cuaca, dan senang bisa meraih poin di laga ini, dan kami akan terus memahami tipikal lawan yang dihadapi," paparnya.
Selain itu, Paul juga memberikan acungan jempol kepada pemain Indonesia bernomor punggung 10, Andik Vermansyah. Namun dirinya tidak terlalu melihat kesiapan lawan berdasarkan satu pemain saja.
"Ia (Andik) merupakan pemain fantastis, dan bagus. Tapi kami tidak melihat permainan individu, namun lebih ke tim, dan Indonesia merupakan lawan yang sangat berat," tambahnya.
Timnas Indonesia langsung menekan pertahanan Australia. Meski berpostur kecil, Andik Vermansyah mampu mendapatkan peluang di lima menit pertama melalui sepakan kerasnya yang masih melenceng ke kanan gawang Munro, penjaga gawang Australia.
Gemuruh teriakan pendukung Indonesia yang menggema di seantero stadion menjadi motivasi tersendiri bagi tim asuhan Aji Santoso yang pada pertandingan kemarin diwakilkan Asisten pelatih, Widodo C Putra di bench pemain. Memang Stadion Utama yang berkapasitas hampir 40 ribu penonton pada laga pertama disesaki penonton.
Add caption |
Gol tunggal Australia pada pertandingan malam tadi dicetak Anthoni Proia pada menit terakhir babak pertama berjalan. Australia berhasil memanfaatkan postur tubuh mereka yang tinggi dalam laga tersebut. Sayangnya, permainan atraktif yang disuguhkan Timnas tersebut masih belum dapat menciptakan kolektifitas gol.
Asisten Pelatih Indonesia, Listiadi usai pertandingan mengakui, penampilan atraktif yang ditawarkan Timnas pada pertandingan tersebut sudah sangat baik. Ditambah lagi sudah bisa mengimbangi kekuatan merata tim lawan. "Permainan sudah bagus, peluang yang tercipta juga sama dengan lawan. Namun kita belum beruntung memang, dan kami akan memperbaiki setiap kesalahan dari laga ini, terutama kurangnya ketajaman di lini depan," sebutnya.
Listiadi juga memahami lawan yang dihadapi merupakan tim kuat. Ditambah mereka mampu menjalin koordinasi yang baik antar sesama lini. Makanya, lanjut sang asisten banyak peluang yang gagal memaksimalkan dengan gol.
Selain itu Listiadi juga berterimakasih kepada dukungan suporter di Riau. Namun, Ia berharap di sisa pertandingan, hendaknya bisa menjaga sportifitas dan menjunjung tinggi fair play.
"Sebagai bangsa yang besar, seharusnya kita bisa menjunjung tinggi fair play sesuai aturan FIFA, dan saya yakin suporter Riau sangat bisa menjaga hal tersebut," tambahnya menyikapi adanya lemparan botol dan hidupnya kembang api di penghujung pertandingan berjalan malam tadi.
Sementara itu, pelatih Australia, Paul Okhon mengaku mendapat lawan yang berat di pertandingan pertamanya. "Tim kami masih memiliki kendala dalam menghadapi kondisi cuaca, dan senang bisa meraih poin di laga ini, dan kami akan terus memahami tipikal lawan yang dihadapi," paparnya.
Selain itu, Paul juga memberikan acungan jempol kepada pemain Indonesia bernomor punggung 10, Andik Vermansyah. Namun dirinya tidak terlalu melihat kesiapan lawan berdasarkan satu pemain saja.
"Ia (Andik) merupakan pemain fantastis, dan bagus. Tapi kami tidak melihat permainan individu, namun lebih ke tim, dan Indonesia merupakan lawan yang sangat berat," tambahnya.
Timnas Indonesia langsung menekan pertahanan Australia. Meski berpostur kecil, Andik Vermansyah mampu mendapatkan peluang di lima menit pertama melalui sepakan kerasnya yang masih melenceng ke kanan gawang Munro, penjaga gawang Australia.
Gemuruh teriakan pendukung Indonesia yang menggema di seantero stadion menjadi motivasi tersendiri bagi tim asuhan Aji Santoso yang pada pertandingan kemarin diwakilkan Asisten pelatih, Widodo C Putra di bench pemain. Memang Stadion Utama yang berkapasitas hampir 40 ribu penonton pada laga pertama disesaki penonton.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar