Tim Nasional (Timnas) Indonesia gagal meraih hasil positif pada debut perdananya setelah dikalahkan Australia 0-1, pada Kualifikasi Piala Asia U-22 Grup E, yang berlangsung di Stadion Utama Riau, Pekanbaru, Kamis (5/7/12). Gol tunggal untuk Australia dicetak oleh Anthony Proia satu menit jelang babak pertama usai.
Meski tampil menekan sejak menit-menit awal babak pertama, Andik Vermansyah dan kawan-kawan gagal memanfaatkan beberapa peluang yang ada di depan mata. Tercatat pada babak pertama setidaknya empat kali peluang yang dihasilkan Indonesia, melalui duet apik Andik dan Agung Suprayitno.
Australia yang lebih bermain responsif, mampu memberikan pengawalan cukup ketat terhadap Andik. Hal tersebut membuat pemain yang saat ini banyak dilirik klub dari luar negeri tersebut kesulitan untuk membuka ruang gerak.
Pada menit ke-16, aksi individu Andik dari sisi kiri lapangan mampu merepotkan barisan belakang Australia. Namun, sayang meski tinggal berhadapan dengan penjaga gawang Nicholas Munro, tendangan Andik justru melambung sehingga gawang Australia terhindar dari kebobolan.
Mengandalkan umpan bola-bola bawah, Indonesia beberapa kali mampu menekan tim berjuluk the young socceroos. Namun, meski melakukan penyelesaian dengan baik, kembali Garuda Muda gagal memanfaatkan peluang dengan baik.
Petaka bagi Indonesia justru terjadi pada menit ke-46, sundulan Proia setelah memanfaatkan tendangan penjuru Reece Caira gagal diantisipasi oleh penjaga gawang Indonesia, Aji Saka, sehingga Australia unggul 1-0.
Memasuki babak kedua Australia langsung mengurung pertahanan Indonesia, Proia yang mencetak gol untuk timnya kali ini kembali membahayakan gawang Indonesia, beruntung bola yang ditendangnya masih melambung di atas mistra gawang Indonesia.
Andik yang menjadi andalan Indonesai di lini depan, kali kesulitan untuk mengembangkan permainan setelah mendapat pengawalan ketat dari pemain Australia. Bahka, pemain yang saat ini membela Persebaya di Liga Primer Indonesia (LPI) ini terpaksa diganti oleh Yosua Pahabol pada menit ke-85.
Meski secara postur tubuh Timnas Indonesia kalah jauh, namun mereka mampu mengimbangi permainan Australia yang lebih mengandalkan umpan bola-bola panjang. Meski kedua tim banyak menciptakan peluang. Namun, hingga babak kedua usai skor tidak berubah 1-0 untuk Australia.
Namun, jalannya permainan kali ini tercoreng insiden memalukan yang dilakukan oleh para suporter Indonesia. Setelah wasit Tan Hai asal China meniupkan peluit tanda permainan usai, para suporter tersebut langsung melakukan pelemparan botol air mineral ke arah bangku Timnas Australia.
Hal tersebut membuat pemain dan ofisial asal Negeri Kanguru tersebut terpaksa berlindung di tengah lapangan. Setelah mendapat pengawalan dari keamanan, baru tim tersebut dapat lelusa masuk ke ruang ganti.
Asisten Pelatih Timnas U-22 Indonesia, Liestiadi mengatakan, meski gagal meraih kemenangan tim pelatih mengaku pusa melihat penampilan yang ditunjukan oleh para pemainnya. “Pemain Australia mayoritas dihuni pemain yang telah berpengalaman dan masuk di liga A Hyundai series yang merupakan kompetisi tertinggi di negaranya. Sementara kita masih dihuni pemain amatir, hanya Andik yang mempunyai pengalaman bermain di liga profesional,”katanya.
Liestiadi menambahkan secara permainan timnya bisa mengimbangi permainan Australia, dari persentasi pengusaan bola Indonesia mampu menguasai sebanyak 40 persen, sedangkan Australia 60 persen.
“Target mudah-mudahan kita bisa meraih peringkat dua besar. Namun, jika hal itu tidak tercapai kita menargetkan posisi tiga besar, sehigga masih bisa lolos ke putaran selanjutnya.Sayang meski bisa mengimbangi, dewi fortuna masih belum berpihak pada tim kita,”ujar Lisetiadi.
Pelatih Australia, Paul Okon mengaku senang timnya bisa meraih kemenangan pada pertandingan yang berlangsung ketat sejak babak pertama. “Tim sudah berada dua hari sebelum pertandingan untuk melakukan aklimatisasi cuaca, karena saat ini di Australia sedang berlangusng musim dingin, sementara di Riau cuaca cukup panas,” katanya.
Namun, Paul menyayangkan insiden pelemparan yang menodai pertandingan. Menurut dia, hal tersebut baru pertama kali dialami oleh Australia, sehingga sempat membuat timnya ketakutan. “Saya berharap kedepannya kejadian seperti ini tidak terulang, karena itu cukup memalukan dan tidak bisa diterima,” ujarnya.
Mengenai pelemparan yang dilakukan oleh penonton, Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin mengatakan, kejadian tersebut tidak akan terulang lagi pada pertandingan selanjutnya, karena kita menginginkan penyelenggaraan babak kualifiaksi ini berlangsung sukses.
“Penonton saya harap kedepannya bisa lebih tertib, dan bisa menjaga nama baik Indonesia. Jika ini berjalan sukses maka peluang Indonesia untuk menjadi tuan rumah pada pertandingan selanjutnya semakin terbuka lebar,” Kata Djohar.
Add caption |
Australia yang lebih bermain responsif, mampu memberikan pengawalan cukup ketat terhadap Andik. Hal tersebut membuat pemain yang saat ini banyak dilirik klub dari luar negeri tersebut kesulitan untuk membuka ruang gerak.
Pada menit ke-16, aksi individu Andik dari sisi kiri lapangan mampu merepotkan barisan belakang Australia. Namun, sayang meski tinggal berhadapan dengan penjaga gawang Nicholas Munro, tendangan Andik justru melambung sehingga gawang Australia terhindar dari kebobolan.
Mengandalkan umpan bola-bola bawah, Indonesia beberapa kali mampu menekan tim berjuluk the young socceroos. Namun, meski melakukan penyelesaian dengan baik, kembali Garuda Muda gagal memanfaatkan peluang dengan baik.
Petaka bagi Indonesia justru terjadi pada menit ke-46, sundulan Proia setelah memanfaatkan tendangan penjuru Reece Caira gagal diantisipasi oleh penjaga gawang Indonesia, Aji Saka, sehingga Australia unggul 1-0.
Memasuki babak kedua Australia langsung mengurung pertahanan Indonesia, Proia yang mencetak gol untuk timnya kali ini kembali membahayakan gawang Indonesia, beruntung bola yang ditendangnya masih melambung di atas mistra gawang Indonesia.
Andik yang menjadi andalan Indonesai di lini depan, kali kesulitan untuk mengembangkan permainan setelah mendapat pengawalan ketat dari pemain Australia. Bahka, pemain yang saat ini membela Persebaya di Liga Primer Indonesia (LPI) ini terpaksa diganti oleh Yosua Pahabol pada menit ke-85.
Meski secara postur tubuh Timnas Indonesia kalah jauh, namun mereka mampu mengimbangi permainan Australia yang lebih mengandalkan umpan bola-bola panjang. Meski kedua tim banyak menciptakan peluang. Namun, hingga babak kedua usai skor tidak berubah 1-0 untuk Australia.
Namun, jalannya permainan kali ini tercoreng insiden memalukan yang dilakukan oleh para suporter Indonesia. Setelah wasit Tan Hai asal China meniupkan peluit tanda permainan usai, para suporter tersebut langsung melakukan pelemparan botol air mineral ke arah bangku Timnas Australia.
Hal tersebut membuat pemain dan ofisial asal Negeri Kanguru tersebut terpaksa berlindung di tengah lapangan. Setelah mendapat pengawalan dari keamanan, baru tim tersebut dapat lelusa masuk ke ruang ganti.
Asisten Pelatih Timnas U-22 Indonesia, Liestiadi mengatakan, meski gagal meraih kemenangan tim pelatih mengaku pusa melihat penampilan yang ditunjukan oleh para pemainnya. “Pemain Australia mayoritas dihuni pemain yang telah berpengalaman dan masuk di liga A Hyundai series yang merupakan kompetisi tertinggi di negaranya. Sementara kita masih dihuni pemain amatir, hanya Andik yang mempunyai pengalaman bermain di liga profesional,”katanya.
Liestiadi menambahkan secara permainan timnya bisa mengimbangi permainan Australia, dari persentasi pengusaan bola Indonesia mampu menguasai sebanyak 40 persen, sedangkan Australia 60 persen.
“Target mudah-mudahan kita bisa meraih peringkat dua besar. Namun, jika hal itu tidak tercapai kita menargetkan posisi tiga besar, sehigga masih bisa lolos ke putaran selanjutnya.Sayang meski bisa mengimbangi, dewi fortuna masih belum berpihak pada tim kita,”ujar Lisetiadi.
Pelatih Australia, Paul Okon mengaku senang timnya bisa meraih kemenangan pada pertandingan yang berlangsung ketat sejak babak pertama. “Tim sudah berada dua hari sebelum pertandingan untuk melakukan aklimatisasi cuaca, karena saat ini di Australia sedang berlangusng musim dingin, sementara di Riau cuaca cukup panas,” katanya.
Namun, Paul menyayangkan insiden pelemparan yang menodai pertandingan. Menurut dia, hal tersebut baru pertama kali dialami oleh Australia, sehingga sempat membuat timnya ketakutan. “Saya berharap kedepannya kejadian seperti ini tidak terulang, karena itu cukup memalukan dan tidak bisa diterima,” ujarnya.
Mengenai pelemparan yang dilakukan oleh penonton, Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin mengatakan, kejadian tersebut tidak akan terulang lagi pada pertandingan selanjutnya, karena kita menginginkan penyelenggaraan babak kualifiaksi ini berlangsung sukses.
“Penonton saya harap kedepannya bisa lebih tertib, dan bisa menjaga nama baik Indonesia. Jika ini berjalan sukses maka peluang Indonesia untuk menjadi tuan rumah pada pertandingan selanjutnya semakin terbuka lebar,” Kata Djohar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar