VIVAnews - Menteri Kerjasama Internasional Kanada, Bev Oda, mengundurkan diri dari keanggotaan di parlemen sehingga otomatis mundur sebagai menteri. Oda sebelumnya dikecam setelah ketahuan meminum segelas jus seharga US$16 atau sekitar Rp150 ribu dengan anggaran negara.
Add caption |
Namun perempuan ini tak menyebutkan alasan dia mundur per 31 Juli 2012 itu. “Saya sangat berterima kasih atas dukungan staf dan kolega saya di Dewan dan Senat. Saya mengucapkan apresiasi pada perdana menteri dan kabinetnya atas kepemimpinan luar biasa mereka,” kata Oda di Ottawa, Kanada, seperti dilansir Reuters, Selasa 3 Juli 2012.
Perdana Menteri Stephen Harper, yang didesak memecat Oda dari kabinet, menyatakan Oda sebagai seorang menteri yang sukses mengerahkan bantuan kemanusiaan ke sejumlah negara yang sedang berkonflik atau terkena bencana alam. “Melalui kepemimpinan Bev, Kanada berhasil sesuai jadwal melipatgandakan bantuan ke Afrika. Ini rekor yang harus kita banggakan,” katanya.
Oda yang menjadi anggota parlemen pada tahun 2004 dikecam oposisi setelah ketahuan menaikkan kelas hotel tempat dia menginap dari lima bintang ke tujuh bintang yang lebih mahal ketika menghadiri konferensi di London 2011 lalu. Biaya perjalanannya juga termasuk bayaran limosin US$3.000 namun yang paling bergema di publik adalah segelas jus seharga Rp150 ribu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar