Rabu, 08 Agustus 2012

Getaran Allah di Padang Arafah

Foto: Getaran Allah di Padang ArafahKhutbah Arafah KH Abdullah Gymnastiar :"Getaran Allah di Padang ArafahSaudaraku para tamu Allah dan juga saudaraku di Tanah Air yang kali iniatas izin Allah bisa merasakan getaran orang-orang yang bersyukur ditanah Arafah. Inilah saat yang paling dirindukan oleh orang-orang yangberiman, saat diundang ke tanah di mana Allah menghadapkanhamba-hamba-Nya kepada para malaikat di hari Arafah.Pada saat inilah Allah menjanjikan pembebasan dari api jahanamsebanyak-banyak hamba-hamba-Nya. Dan pada hari ini Allah jugamenjanjikan diampuni lumuran dosa-dosa, dihapus aib-aib yangmenyelimuti, kerak-kerak kenistaan disingkirkan, dibukanyalembaran-lembaran baru yang putih bersih.Saudaraku para tamu Allah.Begitu banyak orang yang bertawakal dan bersimpuh di hadapan Allah. Diseluruh pelosok negeri. Mungkin di pedesaan, di lereng-lereng, maupundi persawahan. Mereka ini mungkin siang malam bersandar kepada Allah.Mereka tiada henti memuja Allah. Bahkan mungkin bisa jadi kedudukanmereka lebih tinggi di sisi Allah dibanding kita yang sehari-harimelumuri diri dengan dosa, lebih banyak dipakai memuaskan diri kitadibanding memuaskan perintah Allah. Tapi sampai sekarang mereka belumpernah merasakan nikmatnya jamuan Allah di Arafah ini.Inilah saatnya kita harus merasa malu. Karena, lebih banyak orang yangberhak wukuf di Arafah ini dibanding kita. Kita lihat orang dikeningnya berbekas dengan bekas sujud hanya bisa menangis sepanjanghayatnya untuk bisa dijamu oleh Allah di Padang Arafah ini. Tapi, kapankita melakukan seperti itu? Karena itu, saudaraku yang hadir di bumi Arafah ini, hari ini adalah hari buat kita untuk bersyukur. • Bisa jadi kita hadir di tempat ini bukan kerena kesalehan kita.Kehadiran kita di sini mungkin karena ridlo Allah atas orang-orang yangkita sakiti yang mereka balas sakit hatinya dengan doa kemuliaan bagikita.• Mungkin kita berada di tempat ini berkat doa fakir miskin yang kitalempar dengan uang seratus rupiah tapi mereka menerimanya dengan ridlodan memohon kepada Allah agar mengampuni kita. • Mungkin kita berada di tempat ini berkat doa para pembantu yang tidakpernah kita hargai jasa baiknya tetapi mereka sabar bangun malam danmeminta kita diberi hidayah. Mungkin kita berada di tempat ini karenadoa orang tua kita yang tiada henti-hentinya agar memiliki anak yangsaleh dan salehah, padahal begitu sering kita melukai hatinya.• Atau, mungkin kita berada di tempat ini karena doa anak-anak kitayang sering dikecewakan contoh buruk yang kita lakukan sehingga merekameminta kepada Allah agar memiliki orang tua yang saleh dan salehah.Tentunya tiada kebaikan yang mengantar kita ke tempat ini selainkemurahan Allah yang Maha Agung. Kita berutang banyak saudara-saudarakusekalian.Baiklah saudara-saudaraku sekalian.Tidak ada jalan bagi kita untuk menjadi sombong dan takabur denganjamuan Allah di Arafah ini kecuali kita harus malu dan jujur kepadadiri sendiri. Harta yang Allah titipkan kepada kita, tak jarang kitanafkahkan sekadar sisa dari uang jajan kita. Zakat enggan kitabayarkan. Sedekah bagi orang yang paling lusuh dengan cara yang palingmemalukan. Bahkan, kita lebih suka membelikan barang-barang yang mahaluntuk kita pamerkan kepada makhluk dari pada menafkahkan harta di jalanAllah untuk bekal kepulangan kita. Lalu lihatlah bagaimana kitabersujud kepada Allah. Dari 24 jam satu hari Allah memberikan waktukepada kita, sujud sering kita percepat. Bahkan, kalau perlu hampirkita tidak pernah ingat kepada Allah yang Maha Agung. Di manakah letakamal baik kita? Nikmat dari Allah tiada henti dan tiada putus.Sedangkan pengkhianatan kita tiada henti dan tiada terputus. Entahmengapa Allah memberi kesempatan kita berada di tanah Arafah ini?Rasanya lebih banyak orang yang lebih layak untuk dimuliakan Allah saatini.Saudara-saudaraku sekalian.Hari ini Allah menurunkan para malaikat di sekitar tenda. Sebagian paramalaikat sudah menyaksikan aib-aib yang ada pada diri kita. Sebagianmalaikat yang lain tahu secera persis siapa diri kita, ada yangmencatat kata-kata kita yang begitu jarang menyebut nama Allah. Lalumereka tahu betapa banyaknya orang yang terluka hatinya, tercabik-cabikperasaannya. Allah maha tahu fitnah yang tersebar karena lisan kitaselama ini, berapa banyak orang yang terjerumus ke dalam maksiat karenakita yang menunjukkannya. Di antara malaikat yang hadir saat ini adayang menyaksikan kita mendekati zina dengan mata kita, dengan lisankita, karena tiada yang tersembunyi bagi Allah.Sesungguhnya hari ini adalah hari yang paling malu bagi kita. Orangbusuk seperti kita ini diberi kesempatan berada di tempat mulia, bahkanamal-amal yang paling tidak disukai Allah kita pun sering melakukannya.Kesombongan, ketakaburan adalah amal yang membuat iblis dilaknat olehAllah selamanya. Tidak akan pernah selamat masuk surga orang yang didalam hatinya ada takabur walau sebesar biji zarah.Lihatlah apa yang Allah titipkan bagi jalan kesombongan bagi kita. Otakkita dicerdaskan sedikit oleh Allah. Kita diberi kesempatan sekolah,kesempatan kuliah. Namun malah membuat kita jadi petentang-petentengmenganggap rendah orang tua kita yang pendidikannya tidak setinggikita. Menganggap rendah pembantu kita yang pendidikannya tidak setinggikita. Menganggap rendah orang lain yang tidak pernah mengenyampendidikan setinggi kita. Padahal, demi Allah, saudara-saudaraku, otakini adalah milik Allah.Jikalau Allah mengambil beberapa bagian saja, niscaya kita tidak bisamengingat apa pun. Sungguh! Gelar, pangkat adalah lambang kebodohanbagi orang-orang yang takabur. Malu kita ini mengapa diberi otak yangsulit mengenal Allah. Padahal, otak kita ini tunduk mengejar keagunganAllah. Kita diberikan harta yang cukup. Tapi kita sering tidakmempedulikan dari mana harta itu kita dapatkan. Yang haram kita ambil,hak orang lain kita tahan. Zakat lupa kita bayarkan.Kita lumuri diri kita dengan kenistaan. Naudzubilah min dzalik . Tapikita bangga dengan kendaraan yang mewah, dengan rumah yang megah,dengan perhiasan. Padahal, sungguh, semua itu adalah sekadar titipanAllah, yang Allah juga berikan kepada makhluk-makhluk nista lainnya.Para penjahat, para pelacur, penzina, orang-orang yang durjana diberidunia oleh Allah. Karena dunia ini bukan tanda kemuliaan bagiseseorang. Dunia adalah fitnah, cobaan bagi manusia. Sungguh malangbagi orang yang takabur dengan tempelan duniawi padahal Allahmenghinakan seseorang dengan duniawi itu sendiri.Saudaraku-saudaraku sekalian.Waspadalah sepulang dari tempat ini. Haji yang mabrur adalah haji yangmerasa malu kepada Allah. Allah memberikan nikmat tiada henti. Kitajarang mensyukurinya bahkan kita mengkhianatinya. Allah yang MahaAgung, Allah yang Maha Perkasa, memberikan kesempatan kali ini kepadakita untuk mengubah sisa umur kita. Mungkin, mungkin kali ini adalahyang terakhir kali kita berada di tanah Arafah ini. Tidak ada jaminankita tahun depan bertemu kembali di tempat ini. Tanah yang kita dudukiini akan menjadi saksi di akhirat nanti,Kita berangkat mengeluarkan harta, waktu, dan tenaga. Kita lalui jalanberjam-jam sampai tempat ini, tapi nikmat sekali. Itulah nikmat yangdatang dari Allah. Nikmat adalah pengorbanan. Rasululah saw mulia bukankarena apa yang dimilikinya, tapi karena pengorbanannya untuk umat.Harta yang dikorbankan, tenaga yang dikorbankan, waktu yangdikorbankan, perhatian yang dikorbankan, demi kemaslahatan umat.Sepulang dari sini tidak pernah akan bahagia kecuali orang yang palingmenikmati berkurban untuk orang lain. Yakinkanlah bahwa apa pun yangkita miliki agar bermanfaat sebanyak-banyaknya bagi hamba Allah.Sebaik-baik manusia adalah orang yang banyak manfaatnya. Saudaraku,percayalah bahwa kita tidak akan bahagia dengan mengumpulkan uang.Justru kebahagian datang dengan menafkahkan uang. Kita tidak bahagiadengan ingin ditolong orang lain. Kita bahagia justru dengan menolongorang lain.Kita tidak akan bahagia dengan dihormati orang lain, kebagaian hatikita dengan menghargai orang lain. Jadikanlah diri kita menjadi orangyang tidak pernah berharap apa pun selain dari Allah. Itulah kebahagianyang awal dari pelajaran kita. Yang kedua, ingatlah baik-baik. Kainihram yang kita pakai ini, ternyata inilah yang menemani kita saatpulang nanti. Tidaklah harta, tidak pangkat, dan juga tidak jabatan.Semua itu adalah topeng sejenak saja yang tidak berharga sama sekali,kecuali penyangdangnya memiliki rasa syukur dan takwa kepada Allah.Saudaraku, sepulang dari tempat ini pastikan jangan sembunyi di balikjabatan. Jangan bersembunyi di balik penampilan yang bagus, janganbersembunyi di balik rumah yang megah, jangan bersembunyi di balikgelar yang berenteng. Tapi bersembunyilah di balik Allah. Harta,pangkat, dan jabatan tidaklah berharga kecuali orang yang bertakwakepada-Nya. Sekuat-kuatnya jangan ubah yang Allah titipkan ini menjadijalan kesombongan kita. Tiada yang dimuliakan oleh Allah, tiada satupun yang diangkat derajatnya oleh Allah kecuali orang-orang yangtawadhu. Tiada seorang pun yang tawadhu di antara kamu semata-matakarena Allah, kecuali Allah akan meninggikan derajatnya. Oleh karenaitu, sepulang dari sini pastikanlah menjadi orang yang paling rendahhati, yang tidak akan memamerkan topeng seperti ini. Kecuali, insyaAllah, kemuliaan akhlak yang menjadi andalan bekal kepulangan dankemuliaannya.Dan yang ketiga, saudaraku sekalian, sepulang dari haji ini ingatlahbaik-baik bahwa ternyata Allah menciptakan haji dengan pertemuan darisegala bangsa. Kulit hitam, mata sipit, yang tinggi, yang buruk, yangcacat; mereka semua adalah saudara kita. Terkadang kita merasa saudarakarena darah, persaudaraan karena tempat, persaudaraan karena bangsa.Tapi kita lihat di sini, saudara kita begitu banyak. Pepatah mengatakansatu musuh sudah mempersempit kehidupan kita, tapi memperbanyak temantidak akan pernah cukup. Sebab, memperbanyak teman adalah memperbanyaksaudara.Sesungguhnya orang yang beriman itu bersaudara. Orang-orang yangmerasakan banyak saudara hidupnya akan lebih ringan. Kita berbelanjadengan harga yang mahal, kita bersyukur karena bisa menafkahi pedagangyang masih saudara kita sendiri. Kita naik kendaraan umum denganmembayar kelebihan, kita bahagia karena sudah memberikan bekal bagikeluarga keturunan para sopir saudara kita sendiri. Kita mendidik oranglain sehingga maju namun tidak berterima kasih tidak apa-apa karenamereka adalah saudara kita sendiri. Semakin banyak yang bisa kitabantu, insya Allah semakin berbahagia dan ringan hidup kita ini. Dan yang terakhir ingatlah baik-baik.Hari ini adalah penutup lembaran lama kita. Sudah terlalu lama hidupkita gunakan untuk mengkhianati Allah. Sudah terlalu banyak napas kitadiisi lalai pada Allah. Sudah terlalu banyak keringat kita terkurasuntuk menzalimi kebenaran, sudah terlalu banyak harta yang kitanafkahkan tidak di jalan Allah.Saudaraku sekalian, mau ke mana lagi. Hidup hanya sekali dan sebentar.Esok lusa mungkin malaikat maut sudah ada di hadapan kita. Pastikanmulai saat ini, tekadkan dalam hati kita, ya Allah tiada tujuan dalamhidup kami selain Engkau. Tiada yang kami tuju selain pulang kepada-Mu,ya Allah. Dunia pasti kami tinggalkan, harta kami tinggalkan, keluargakami tinggalkan. Kami ingin bisa berjumpa dengan-Mu, ya Allah.Tuntun dengan amal yang bisa membuat berjumpa dengan-Mu, ya Allah.Tingkatkan kepada kami segala bekal yang bisa membuat kami berjumpadengan-Mu, ya Allah. Karuniakan segala nikmat yang bisa membuat kamibisa mensyukuri agar kami bisa berjumpa dengan-Mu. Bebaskan kami darisetiap harta dan kesibukan apa pun yang tidak bisa membuat kamiberjumpa dengan-Mu. Barang siapa yang merindukan berjumpa dengan Allah,niscaya hari-hari yang dinanti adalah hari-hari pertemuan dengan Allah.Hari-hari yang diisi dengan bekal untuk pulang. Hidup di dunia adalah kesenangan yang menipu sejenak sajaSILAHKAN DI SUKAI /  DI BAGIKAN  KE BERANDA / DI TANDAI  DI SALAH SATU FOTO DI ALBUM  JIKA YANG DI TANDAI DAPAT TERMOTIVASI TUK BAIK,. INSYAALAH AKAN DI CATATKAN SEBAGAI SUATU AMAL BAIK, AAMIIN,.(¯`'•.¸(¯`'•.¸*♥♥♥♥*¸.•'´¯)¸.•' ´¯)♥(¯`'•.¸(¯`'•.¸*♥♥*¸.•'´¯ )¸.•' ´¯)♥♥♥(¯`'•.¸(¯`'•.¸**¸.•'´¯) ¸.•'´ ¯)♥♥.•*´¨`*••• by-boy’s•••♥*´¨`*•.(_¸.•'´(_¸.•'´*♥♥♥♥*`'•.¸_)`'• .¸_)♥(_¸.•'´(_¸.•'´*♥♥*`'•.¸_ )`'•. ¸_)♥♥♥(_¸.•'´(_¸.•'´**`'•.¸_) `'•.¸ _)♥♥´´´¶¶¶¶¶¶´´´´´´¶¶¶¶¶¶´´´´´¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶´´¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶´´´´¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶´´´´¶¶¶¶´´´¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶´´´´¶¶¶¶´´´¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶´´¶¶¶¶¶ ´´´¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶ ´¶¶¶¶¶´´´´¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶´´´´´¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶´´´´´´´´¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶´´´´´´´´´´¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶´´´´´´´´´´´´¶¶¶¶¶¶¶¶´´´´´´´´´´´´´´¶¶¶¶´´´´´´´´´´´´´´´¶¶(´'`v´'`)`•.¸.•´♥ Semoga Bermanfaat ...Aamiin Ya Robbal'alamiin ♥♥*~♥.•*`¨´*•.*♥*.•*`¨´*♥*(¨*•.¸´•.¸ ﷲ*♥*.•*`¨´*•.♥~*♥´•.¸) ♥.````•.¸) SALAM UHIBBUKUM FLILAH♥.````.•*´¨`*•.(`'•.¸(`'•.,* ♥ ¤ ♥ *¸.•'´)¸.•'´).•*´¨`*•.
Add caption
Saudaraku para tamu Allah dan juga saudaraku di Tanah Air yang kali ini atas izin Allah bisa merasakan getaran orang-orang yang bersyukur
 di tanah Arafah. Inilah saat yang paling dirindukan oleh orang-orang yang beriman, saat diundang ke tanah di mana Allah menghadapkan hamba-hamba-Nya kepada para malaikat di hari Arafah.

Pada saat inilah Allah menjanjikan pembebasan dari api jahanam sebanyak-banyak hamba-hamba-Nya. Dan pada hari ini Allah juga
menjanjikan diampuni lumuran dosa-dosa, dihapus aib-aib yang menyelimuti, kerak-kerak kenistaan disingkirkan, dibukanya
lembaran-lembaran baru yang putih bersih.
Saudaraku para tamu Allah.
Begitu banyak orang yang bertawakal dan bersimpuh di hadapan Allah. Di seluruh pelosok negeri. Mungkin di pedesaan, di lereng-lereng, maupun di persawahan. Mereka ini mungkin siang malam bersandar kepada Allah. Mereka tiada henti memuja Allah. Bahkan mungkin bisa jadi kedudukan mereka lebih tinggi di sisi Allah dibanding kita yang sehari-hari melumuri diri dengan dosa, lebih banyak dipakai memuaskan diri kita dibanding memuaskan perintah Allah. Tapi sampai sekarang mereka belum pernah merasakan nikmatnya jamuan Allah di Arafah ini.

Inilah saatnya kita harus merasa malu. Karena, lebih banyak orang yang berhak wukuf di Arafah ini dibanding kita. Kita lihat orang di
keningnya berbekas dengan bekas sujud hanya bisa menangis sepanjang hayatnya untuk bisa dijamu oleh Allah di Padang Arafah ini. Tapi, kapan kita melakukan seperti itu?
Karena itu, saudaraku yang hadir di bumi Arafah ini, hari ini adalah hari buat kita untuk bersyukur.

• Bisa jadi kita hadir di tempat ini bukan kerena kesalehan kita. Kehadiran kita di sini mungkin karena ridlo Allah atas orang-orang yang kita sakiti yang mereka balas sakit hatinya dengan doa kemuliaan bagi kita.

• Mungkin kita berada di tempat ini berkat doa fakir miskin yang kita lempar dengan uang seratus rupiah tapi mereka menerimanya dengan ridlo dan memohon kepada Allah agar mengampuni kita.

• Mungkin kita berada di tempat ini berkat doa para pembantu yang tidak pernah kita hargai jasa baiknya tetapi mereka sabar bangun malam dan meminta kita diberi hidayah. Mungkin kita berada di tempat ini karena doa orang tua kita yang tiada henti-hentinya agar memiliki anak yang saleh dan salehah, padahal begitu sering kita melukai hatinya.

• Atau, mungkin kita berada di tempat ini karena doa anak-anak kita yang sering dikecewakan contoh buruk yang kita lakukan sehingga mereka meminta kepada Allah agar memiliki orang tua yang saleh dan salehah. Tentunya tiada kebaikan yang mengantar kita ke tempat ini selain kemurahan Allah yang Maha Agung. Kita berutang banyak saudara-saudaraku sekalian.

Baiklah saudara-saudaraku sekalian.
Tidak ada jalan bagi kita untuk menjadi sombong dan takabur dengan jamuan Allah di Arafah ini kecuali kita harus malu dan jujur kepada diri sendiri. Harta yang Allah titipkan kepada kita, tak jarang kita nafkahkan sekadar sisa dari uang jajan kita. Zakat enggan kita bayarkan. Sedekah bagi orang yang paling lusuh dengan cara yang paling memalukan. Bahkan, kita lebih suka membelikan barang-barang yang mahal ntuk kita pamerkan kepada makhluk dari pada menafkahkan harta di jalan Allah untuk bekal kepulangan kita. Lalu lihatlah bagaimana kita bersujud kepada Allah. Dari 24 jam satu hari Allah memberikan waktu kepada kita, sujud sering kita percepat. Bahkan, kalau perlu hampir kita tidak pernah ingat kepada Allah yang Maha Agung. Di manakah letak amal baik kita? Nikmat dari Allah tiada henti dan tiada putus. Sedangkan pengkhianatan kita tiada henti dan tiada terputus. Entah mengapa Allah memberi kesempatan kita berada di tanah Arafah ini? Rasanya lebih banyak orang yang lebih layak untuk dimuliakan Allah saat ini.

Saudara-saudaraku sekalian.
Hari ini Allah menurunkan para malaikat di sekitar tenda. Sebagian para malaikat sudah menyaksikan aib-aib yang ada pada diri kita. Sebagian malaikat yang lain tahu secera persis siapa diri kita, ada yang mencatat kata-kata kita yang begitu jarang menyebut nama Allah. Lalu mereka tahu betapa banyaknya orang yang terluka hatinya, tercabik-cabik perasaannya. Allah maha tahu fitnah yang tersebar karena lisan kita selama ini, berapa banyak orang yang terjerumus ke dalam maksiat karena kita yang menunjukkannya. Di antara malaikat yang hadir saat ini ada yang menyaksikan kita mendekati zina dengan mata kita, dengan lisan kita, karena tiada yang tersembunyi bagi Allah.

Sesungguhnya hari ini adalah hari yang paling malu bagi kita. Orang busuk seperti kita ini diberi kesempatan berada di tempat mulia, bahkan amal-amal yang paling tidak disukai Allah kita pun sering melakukannya. Kesombongan, ketakaburan adalah amal yang membuat iblis dilaknat oleh Allah selamanya. Tidak akan pernah selamat masuk surga orang yang di dalam hatinya ada takabur walau sebesar biji zarah.

Lihatlah apa yang Allah titipkan bagi jalan kesombongan bagi kita. Otak kita dicerdaskan sedikit oleh Allah. Kita diberi kesempatan sekolah, kesempatan kuliah. Namun malah membuat kita jadi petentang-petenteng menganggap rendah orang tua kita yang pendidikannya tidak setinggi kita. Menganggap rendah pembantu kita yang pendidikannya tidak setinggi kita. Menganggap rendah orang lain yang tidak pernah mengenyam pendidikan setinggi kita. Padahal, demi Allah, saudara-saudaraku, otak ini adalah milik Allah.

Jikalau Allah mengambil beberapa bagian saja, niscaya kita tidak bisa mengingat apa pun. Sungguh! Gelar, pangkat adalah lambang kebodohan bagi orang-orang yang takabur. Malu kita ini mengapa diberi otak yang sulit mengenal Allah. Padahal, otak kita ini tunduk mengejar keagungan Allah. Kita diberikan harta yang cukup. Tapi kita sering tidak mempedulikan dari mana harta itu kita dapatkan. Yang haram kita ambil, hak orang lain kita tahan. Zakat lupa kita bayarkan.

Kita lumuri diri kita dengan kenistaan. Naudzubilah min dzalik . Tapi kita bangga dengan kendaraan yang mewah, dengan rumah yang megah, dengan perhiasan. Padahal, sungguh, semua itu adalah sekadar titipan Allah, yang Allah juga berikan kepada makhluk-makhluk nista lainnya. Para penjahat, para pelacur, penzina, orang-orang yang durjana diberi dunia oleh Allah. Karena dunia ini bukan tanda kemuliaan bagi seseorang. Dunia adalah fitnah, cobaan bagi manusia. Sungguh malang bagi orang yang takabur dengan tempelan duniawi padahal Allah menghinakan seseorang dengan duniawi itu sendiri.

Saudaraku-saudaraku sekalian.
Waspadalah sepulang dari tempat ini. Haji yang mabrur adalah haji yang merasa malu kepada Allah. Allah memberikan nikmat tiada henti. Kita jarang mensyukurinya bahkan kita mengkhianatinya. Allah yang Maha Agung, Allah yang Maha Perkasa, memberikan kesempatan kali ini kepada kita untuk mengubah sisa umur kita. Mungkin, mungkin kali ini adalah yang terakhir kali kita berada di tanah Arafah ini. Tidak ada jaminan kita tahun depan bertemu kembali di tempat ini. Tanah yang kita duduki ini akan menjadi saksi di akhirat nanti, Kita berangkat mengeluarkan harta, waktu, dan tenaga. Kita lalui jalan berjam-jam sampai tempat ini, tapi nikmat sekali. Itulah nikmat yang datang dari Allah. Nikmat adalah pengorbanan. Rasululah saw mulia bukan karena apa yang dimilikinya, tapi karena pengorbanannya untuk umat. Harta yang dikorbankan, tenaga yang dikorbankan, waktu yang dikorbankan, perhatian yang dikorbankan, demi kemaslahatan umat.

Sepulang dari sini tidak pernah akan bahagia kecuali orang yang paling menikmati berkurban untuk orang lain. Yakinkanlah bahwa apa pun yang kita miliki agar bermanfaat sebanyak-banyaknya bagi hamba Allah. Sebaik-baik manusia adalah orang yang banyak manfaatnya. Saudaraku, percayalah bahwa kita tidak akan bahagia dengan mengumpulkan uang. Justru kebahagian datang dengan menafkahkan uang. Kita tidak bahagia dengan ingin ditolong orang lain. Kita bahagia justru dengan menolong orang lain.

Kita tidak akan bahagia dengan dihormati orang lain, kebagaian hati kita dengan menghargai orang lain. Jadikanlah diri kita menjadi orang yang tidak pernah berharap apa pun selain dari Allah. Itulah kebahagian yang awal dari pelajaran kita. Yang kedua, ingatlah baik-baik. Kain ihram yang kita pakai ini, ternyata inilah yang menemani kita saat pulang nanti. Tidaklah harta, tidak pangkat, dan juga tidak jabatan. Semua itu adalah topeng sejenak saja yang tidak berharga sama sekali, kecuali penyangdangnya memiliki rasa syukur dan takwa kepada Allah.

Saudaraku, sepulang dari tempat ini pastikan jangan sembunyi di balik jabatan. Jangan bersembunyi di balik penampilan yang bagus, jangan bersembunyi di balik rumah yang megah, jangan bersembunyi di balik gelar yang berenteng. Tapi bersembunyilah di balik Allah. Harta, pangkat, dan jabatan tidaklah berharga kecuali orang yang bertakwa kepada-Nya. Sekuat-kuatnya jangan ubah yang Allah titipkan ini menjadi jalan kesombongan kita. Tiada yang dimuliakan oleh Allah, tiada satu pun yang diangkat derajatnya oleh Allah kecuali orang-orang yang tawadhu. Tiada seorang pun yang tawadhu di antara kamu semata-mata karena Allah, kecuali Allah akan meninggikan derajatnya. Oleh karena itu, sepulang dari sini pastikanlah menjadi orang yang paling rendah hati, yang tidak akan memamerkan topeng seperti ini. Kecuali, insya Allah, kemuliaan akhlak yang menjadi andalan bekal kepulangan dan kemuliaannya.

Dan yang ketiga, saudaraku sekalian, sepulang dari haji ini ingatlah baik-baik bahwa ternyata Allah menciptakan haji dengan pertemuan dari segala bangsa. Kulit hitam, mata sipit, yang tinggi, yang buruk, yang cacat; mereka semua adalah saudara kita. Terkadang kita merasa saudara karena darah, persaudaraan karena tempat, persaudaraan karena bangsa. Tapi kita lihat di sini, saudara kita begitu banyak. Pepatah mengatakan satu musuh sudah mempersempit kehidupan kita, tapi memperbanyak teman
tidak akan pernah cukup. Sebab, memperbanyak teman adalah memperbanyak
saudara.

Sesungguhnya orang yang beriman itu bersaudara. Orang-orang yang merasakan banyak saudara hidupnya akan lebih ringan. Kita berbelanja dengan harga yang mahal, kita bersyukur karena bisa menafkahi pedagang yang masih saudara kita sendiri. Kita naik kendaraan umum dengan membayar kelebihan, kita bahagia karena sudah memberikan bekal bagi keluarga keturunan para sopir saudara kita sendiri. Kita mendidik orang lain sehingga maju namun tidak berterima kasih tidak apa-apa karena mereka adalah saudara kita sendiri. Semakin banyak yang bisa kita bantu, insya Allah semakin berbahagia dan ringan hidup kita ini.

Dan yang terakhir ingatlah baik-baik. hari ini adalah penutup lembaran lama kita. Sudah terlalu lama hidup kita gunakan untuk mengkhianati Allah. Sudah terlalu banyak napas kita diisi lalai pada Allah. Sudah terlalu banyak keringat kita terkuras untuk menzalimi kebenaran, sudah terlalu banyak harta yang kita nafkahkan tidak di jalan Allah.

Saudaraku sekalian, mau ke mana lagi. Hidup hanya sekali dan sebentar. Esok lusa mungkin malaikat maut sudah ada di hadapan kita. Pastikan mulai saat ini, tekadkan dalam hati kita, ya Allah tiada tujuan dalam hidup kami selain Engkau. Tiada yang kami tuju selain pulang kepada-Mu, ya Allah. Dunia pasti kami tinggalkan, harta kami tinggalkan, keluarga kami tinggalkan. Kami ingin bisa berjumpa dengan-Mu, ya Allah.

Tuntun dengan amal yang bisa membuat berjumpa dengan-Mu, ya Allah. Tingkatkan kepada kami segala bekal yang bisa membuat kami berjumpa dengan-Mu, ya Allah. Karuniakan segala nikmat yang bisa membuat kami bisa mensyukuri agar kami bisa berjumpa dengan-Mu. Bebaskan kami dari setiap harta dan kesibukan apa pun yang tidak bisa membuat kami berjumpa dengan-Mu. Barang siapa yang merindukan berjumpa dengan Allah, niscaya hari-hari yang dinanti adalah hari-hari pertemuan dengan Allah. Hari-hari yang diisi dengan bekal untuk pulang.

Hidup di dunia adalah kesenangan yang menipu sejenak saja 





SILAHKAN DI SUKAI / DI BAGIKAN KE BERANDA / DI TANDAI DI SALAH SATU FOTO DI ALBUM JIKA YANG DI TANDAI DAPAT TERMOTIVASI TUK BAIK,. INSYAALAH AKAN DI CATATKAN SEBAGAI SUATU AMAL BAIK, AAMIIN,.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar