Add caption |
Memaafkan adalah satu hal yang kelihatannya sepele tapi sampai saat ini ribuan orang bahkan jutaan orang begitu sulit melakukannya, kemanapun kita mencari jawabannya baik yang langsung dari seseorang maupun yang dari buku refferensi, semuanya memang tetap kedengaran mudah, sementara untuk melaksanakannya belum tentu semua bisa.
Mencoba memaafkan dengan menerapkan beberapa cara , seperti yang dijelaskan oleh para pemberi nasehat ataupun yang dari referensi ada yang berhasil untuk kasus-kasus tertentu, ada yang tidak berhasil karena pada dasarnya itu semua adalah dari dalam hati seseorang itu sendiri apakah sanggup untuk bersabar, ikhlas, ridha dan tawakkal serta menjauhkan diri dari pikiran dan perilaku negatif serta mau introspeksi / muhasabah diri atau tidak , karena kunci memaafkan itu adalah diri kita sendiri.
Benarkah orang yang memaafkan tidak mengalami emosi dalam dirinya atau tidak mengalami kebencian dalam hatinya, kelihatannya itu memang tidak semuanya benar pada permulaannya, dan itulah yang harus dihalau saat kita ingin belajar memaafkan, menghalau emosi, kebencian dan segala ingatan kita yang kembali muncul dan dan berlari-lari mengitari pikiran kita, menusuk-nusuk hati kita dengan ketajamannya, menyayat hati kita hingga kembali terluka dan sebagainya.
Bagaimana caranya agar kita mudah memaafkan perlakuan seseorang yang sangat menyakitkan hati ....? Pertanyaan seperti ini sering muncul saat ada orang-orang yang mengatakan, lupakan, tidak usah diingat, yang lalu biarkan berlalu, tatap ke depan, mungkin bukan dia yang terbaik dan seribu satu macam masukan yang lainya.
Ada satu hal yang perlu untuk kita tanamkan di dalam hati, bahwa semuanya adalah dari Allah dan Percayalah Allah Subhanahu Wata'ala Adalah Hakim yang seadil-adilnya. dengan artian jika suatu ketika seseorang terkena musibah / bencana / disakiti , kembalikan kepada diri sendiri apakah selama ini sudah menjalankan semua perintahnya dan menjauhi larangannya ...?
Atau anda bisa menyimak penggalan kisah berikut ini , dalam rangka untuk mempermudah diri menerima segala apa yang terjadi dan memaafkan seseorang serta meminta maaf kepada seseorang.
Al Kisah
Suatu hari seorang hakim di pengadilan membacakan hasil keputusan sidang terhadap kasus kriminal yang dilakukan oleh seorang tersangka yang usianya sudah separuh baya. setelah 3 kali berturut - turut dilakukan persidangan dengan mendatangkan bukti dan saksi , baik yang asli dan ahli maupun tidak asli maupun tidak ahli, akhirnya hakim memutuskan :
Suatu hari seorang hakim di pengadilan membacakan hasil keputusan sidang terhadap kasus kriminal yang dilakukan oleh seorang tersangka yang usianya sudah separuh baya. setelah 3 kali berturut - turut dilakukan persidangan dengan mendatangkan bukti dan saksi , baik yang asli dan ahli maupun tidak asli maupun tidak ahli, akhirnya hakim memutuskan :
Hakim : "Setelah mendengar , keterangan dari saksi-saksi dan terdakwa dipersidangan dengan memperhatikan dan memeriksa barang bukti serta mendengar tuntutan dari pihak Jaksa penuntut. Dengan ini Pengadilan memutuskan bahwa tersangka berhak mendapatkan hukuman selama dua puluh tahun penjara, karena terbukti melakukan perbuatan tercela dan atau perbuatan asusila serta terencana dengan seksama tanpa tanda koma"
Tersangka : "Tapi Pak Hakim, Saya sudah tua. Saya tidak dapat menjamin bahwa saya masih bisa hidup selama itu. maafkanlah saya pak hakim , berilah keringan hukuman.. !"
Hakim : "Tidak usah gelisah, kalau Anda mati ketika menjalani masa hukuman, maka kami akan memaafkan Anda."
Wallahu A'lam
Wallahu A'lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar