Minggu, 05 Agustus 2012

Talbiyah (تلبية)


Kata "talbiyah" merupakan mashdar dari labbaa-yulabbii-talbiyatan, yang berarti memenuhi panggilan.
Talbiyah di dalam pelaksanaan manaasik (baik umrah maupun haji) adalah memenuhi panggilan Allah yang dikumandangkan oleh "Abu -l Anbiyaa'" (bapaknya para nabi), Nabi Ibrahim 'alaihi -s salaam, sebagaimana termaktub di dalam Al-Qur'an:
وَأَذِّن فِي النَّاسِ بِالْحَجِّ يَأْتُوكَ رِجَالا وَعَلَى كُلِّ ضَامِرٍ يَأْتِينَ مِن كُلِّ فَجٍّ عَمِيقٍ
"Dan serulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh."
(Qs. Al-Hajj: 27)
Lafazh Talbiyah
لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ، لَبَّيْكَ لاَ شَرِيكَ لَكَ لَبَّيْكَ، إِنَّ الحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالمُلْكَ، لاَ شَرِيكَ لَكَ
"Aku memenuhi panggilan-Mu, ya Allah... Aku memenuhi panggilan-Mu
Aku memenuhi panggilan-Mu, Engkau yang tidak ada sekutu bagi-Mu... Aku memenuhi panggilan-Mu
Sesungguhnya pujian, nikmat dan kekuasaan adalah hanya milik-Mu Tidak ada sekutu bagi-Mu."

Perhatian: Yang benar adalah Labbaik (dengan huruf ba' yang bertasydid), bukan Labaik.

Bagi yang melaksanakan umrah maka talbiyah diucapkan terus-menerus sesering mungkin, mulai dari setelah melakukan ihram sampai melihat ka'bah (bukan Al-Masjid Al-Haram nya, tapi ka'bahnya) atau sampai akan memulai thawaf.
Sedangkan bagi yang melaksanakan haji, talbiyah diucapkan terus-menerus sesering mungkin dari sejak mulai ihram sampai dengan sebelum melempar/melontar jamrah 'aqabah (yang benar jamrah, bukan jumrah).

Untuk diketahui, bahwa sebelum Islam datang, bangsa Arab sudah mengenal manaasik haji. Ini terbukti dengan adanya talbiyah yang mereka ucapkan ketika melaksanakan haji. Hanya saja talbiyah mereka pada waktu itu adalah talbiyah yang mengandung kesyirikan. Talbiyahnya orang-orang musyrik:
لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ، لَبَّيْكَ لاَ شَرِيكَ لَكَ لَبَّيْكَ إلا شريكا هو لك تملكه و ما ملك
"...kecuali sekutu yang Engkau ridhai. Engkau menguasainya dan menguasai apa yang ia kuasai."
(sengaja tidak kami beri baris, supaya tidak mudah dibaca dan untuk membedakan antara talbiyah tauhid dengan talbiyah syirik)

Walaupun mereka berhaji, ihram, thawaf, dan bertalbiyah, jika mengandung kesyirikan maka ibadah mereka tidak diterima oleh Allah Subhaanahuu wa Ta'aalaa. Sekalipun mereka adalah orang-orang arab, yang fashih bahasa arabnya.
Maka dari itu, mari belajar bahasa arab dalam rangka mentauhidkan seluruh ibadah kita hanya demi menggapai ridha Allah semata dan mengenal kesyirikan dengan berbagai macam perniknya agar kita tidak terjatuh ke dalamnya.

Shalluu 'alaa nabiyyinaa Muhammad.
membuat dan memasang widget berlangganan artikel blog
Add caption

Tidak ada komentar:

Posting Komentar