Add caption |
Dalam sebuah wawancara yang ditayangkan stasiun TV di Brazil, Globo’s Fantastico, perawat ini sebenarnya menyadari risiko pemberian makanan lewat pembuluh darah. Namun ia berkelit bahwa dalam situasinya itu siapa pun bisa menjadi bingung.
“Ketika darah dan kopi diletakkan bersebelahan, siapa pun bisa menjadi bingung. Saya menyuntikkan kopi dan menempatkannya di tempat yang salah,” kata Telles seperti dilansir Medical Daily, Rabu (24/10/2012).
Atas peristiwa nahas ini, Telles kemudian didakwa atas pembunuhan tak disengaja bersama dua orang perawat dan mahasiswa lainnya. Ia mengaku tidak terlatih untuk melakukan prosedur semacam itu.
Riberio akhirnya meninggal di sebuah klinik di Sao Joao de Meriti yang terletak di wilayah Rio de Janeiro, ibu kota Brazil. Sang dokter yang menangani mengatakan bahwa kopi susu yang masuk lewat pembuluh darah langsung menuju jantung dan paru-paru nenek tersebut.
“Pasien akan merasa seperti tercekik,” kata Dr Armando Carreir, spesialis gizi di Federal University of Fluminens’ Hospital Antonio Pedro.
Yang lebih tragis adalah putri sang korban bernama Loreni Ribeiro mengatakan kepada Globo’s Fantastico bahwa dia menyaksikan perawat yang sedang dalam masa pelatihan ini menyuntikkan kopi kepada ibunya.
“Saya melihat ibu gelisah, dia membuka mulutnya dan orang ini memasukkan kopi susu ke dalam pembuluh darah ibu saya, setengah gelas,” kata Ribeiro.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar