Senin, 12 November 2012

Penyakit Langka Menyebabkan Wajah Membengkak Selama 10 Tahun


membuat dan memasang widget berlangganan artikel blog
Add caption
Jakarta, Seorang wanita Belgia berusia 54 tahun telah berjuang selama 10 tahun dalam melawan penyakit aneh yang menyerang wajahnya. Wajah wanita tersebut mengalami pembengkakan parah yang bersifat progresif.
Dr. Didier G. Ebo dan Chris H. Bridts dari University of Antwerp melaporkan kasus ini ke dalam New England Journal of Medicine. Wanita itu telah mengalami pembengkakan pada lidah, laring, batang tenggorokan, dan pada area lain di sekitar wajah sejak usia 30-an tahun.
Setiap kali penyakit tersebut kambuh, pembengkakan akan terjadi dalam waktu 2 sampai 6 jam secara bertahap, mulai dari bibir yang menggelembung hingga wajah yang berkerut-kerut. Pembengkakan dapat bertahan hingga 3 hari, meskipun wanita tersebut telah mengambil obat antihistamin atau steroid.

Seperti dilansir foxnews, Senin (22/10/2012), dokter mendiagnosa bahwa wanita tersebut mengalami angioedema herediter tipe 3, yaitu penyakit langka yang menyerang sistem kekebalan tubuh dan menyebabkan pembengkakan wajah.
Menurut U.S. National Library of Medicine, penyakit angioedema herediter biasanya disebabkan oleh rendahnya tingkat protein yang dikenal sebagai inhibitor C1. Namun pada kasus ini, tingkat C1 pada wanita tersebut normal, sehingga dokter mendiagnosis dengan angioedema herediter tipe 3.
Dokter memberikan asam transexamic untuk terapi pengobatan, yaitu obat yang digunakan untuk mengobati perdarahan berat selama periode menstruasi. Wanita tersebut juga disarankan untuk tidak mengambil inhibitor ACE atau angiotensin jenis apapun, yang keduanya biasanya digunakan untuk mengobati hipertensi.
Setelah 3 tahun menjalani terapi pengobatan dan mematuhi hal-hal yang disarankan oleh dokter, wanita tersebut menyatakan bahwa pembengkakan mulai jarang terjadi dan tingkat keparahannya berkurang. Terapi tersebut harus terus dilakukan agar kondisinya terus membaik dan dapat sembuh secara total.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar