Add caption |
ALEXANDRA, RIMANEWS – Persoalan hama tikus di kota Alexandra, Afrika Selatan semakin akut. Ke mana pun anda pergi, anda tak akan pernah jauh dari tikus-tikus besar yang berkeliaran.
Di kota yang merupakan rumah pertama Nelson Mandela muda ini memang terus mengalami perubahan selama 100 tahun. Permasalahan tikus juga tak terlepas dari tata ruang kota dan perawatannya.
Gubuk-gubuk sempit, bangunan-bangunan tua, pembuangan sampah ilegal, bangunan-bangunan rusak, limbah yang bocor, menjadi tempat yang sempurna bagi perkembangbiakan tikus. Warga tersiksa. Bahkan ada kasus seorang anak yang digigit tikus saat sedang terlelap tidur.
Mengatasi masalah ini, pemerintah kota mencoba melibatkan masyarakat untuk memberantas hama tikus. Caranya, pemerintah kota memberikan hadiah satu unit telepon selular untuk setiap warga yang berhasil menangkap 60 ekor tikus.
Pemerintah menggandeng perusahaan ponsel setempat 8TA dan relawan Ratcachers untuk menangkap tikus-tikus yang berkeliaran. Seorang warga setempat, Joseph Mothapo mengaku telah memenangkan dua ponsel dari sayembara ini.
Bahkan, Mothapo semakin bersemangat untuk melibatkan seluruh anggota keluarganya memburu tikus. “Sangat mudah,” kata dia kepada Guardian. “Kau tinggal masukkan umpan sisa makanan ke dalam kandang, dan tikus pun akan masuk dan terperangkap.”
Itu memang bukan cara satu-satunya untuk memberantas tikus. Dilaporkan, ribuan tikus telah diberi asap beracun sampai tewas seorang spesialis pembunuh tikus, Ashford Sidzumo.
Cara lain yang digunakan adalah dengan menyebarkan burung-burung hantu di tiga sekolah lokal untuk memburu tikus. Tetapi penyebaran burung hantu itu dinilai masih belum efektif. “Kami takut tikus akan mengambil alih Alexandra,” kata anggota Dewan kota setempat, Julie Moloi.
Sayembara tikus ini akan lebih seru lagi kalau diterapkan kepada para tikus koruptor. Siapa saja yang bisa menangkap atau membongkar kasus korupsi seorang atau sekelompok orang yang korupsi dapat hadiah dari negara, misalnya: sepeda motor, mobil, atau sejumlah uang. Coba aja Indonesia terapkan konsep itu. Pasti hebbring lahh…..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar