Kamis, 19 Juli 2012

Burung Besar Ini Bebas Selingkuh


VIVAnews - Burung laut besar, Albatros tampak menjalani kehidupan monogami bersama pasangan selama bertahun-tahun. Tapi, hubungan keduanya tergolong unik. Pasangan burung ini memiliki hubungan yang terbuka. Penelitian jangka panjang pada satu populasi menunjukkan alasan burung ini sering selingkuh.

Pasangan albatros
Add caption
Albatros memiliki lebar sayap terbesar dibanding burung lainnya dengan ukuran lebih dari 3,5 meter. Tapi, burung lain banyak yang lebih berat.
Seperti makna namanya, albatros menghabiskan kehidupan mereka dengan berkelana sekitar laut selatan yang dingin untuk berburu ikan dan mamalia laut. 
Ketika mencapai usia kematangan seksual, albatros yang berkelana akan mencari pasangan jangka panjang. Burung ini menjalin hubungan dengan menghadap satu sama lain sambil mengepakkan sayap dan berteriak.
Setelah ikatan hubungan ditetapkan, hubungan ini berjalan selama tiga tahun. Pasangan ini biasanya bertemu kembali setiap dua tahun hingga salah satunya mati. Betina lebih memilih jantan yang berusia sebaya. Umunya, usia hidupnya akan sama.
Setelah berkelana, jantan kembali untuk berkembang biak di salah satu pulau terpencil. Contohnya, Pulau Marion di selatan Samudera Hindia yang telah dimonitor sejak 1987.
Serangan Gelap Jantan
Pasangan tetapnya ini menunjukkan albatros sebagai burung yang menganut monogami. Mereka seakan setia dengan pasangannya. Tapi, bukti berkata lain. Pada 2006, analisis genetik menunjukkan lebih dari 10 persen anak burung bukan dari pasangan resminya.
Temuan terbaru menunjukkan bukti lebih kuat lagi mengenai perselingkuhan albatros. Genevieve Jones dan koleganya di Universitas Cape Town, Afrika Selatan mengikuti koloni albatros di Pulau Marion. Hasil penelitian selama tiga tahun menunjukkan 18 persen anak burung memiliki pasangan orangtua yang berbeda dari pihak jantan.
Anak burung hasil “hubungan gelap” ini akibat pejantan lain memaksa betina untuk berhubungan seks dengannya. Ini biasanya terjadi ketika pasangan betina sedang berkelana di laut sehingga tidak bisa menjaga istrinya.
Jones mendokumentasikan 24 pemerkosaan burung betina ini. Empat di antaranya menghasilkan anak burung. Bahkan, burung jantan itu juga memaksa anak burung betina untuk bersetubuh dengannya.
Di sisi lain, Jones juga menyaksikan 11 betina berhubungan badan tanpa paksaan dengan pejantan yang bukan pasangannya. Dua dari betina ini menghasilkan anak burung dari ayah yang bukan pasangannya.
Jones mempelajari 247 anak burung yang dihasilkan 194 pasangan selama tiga tahun. Betina tampak membiarkan pejantan yang bukan suaminya untuk mengasuh anak-anak burungnya.
Dari keseluruhan burung yang diteliti, tidak semuanya selingkuh. Beberapa tetap setia sementara lainnya senantiasa selingkuh dari pasangannya.
Menurut New Scientist, perselingkuhan ini disebabkan butuh tiga tahun untuk membuat ikatan hubungan baru. Selama itu, susah untuk membesarkan semua anak burung sendirian. Sulit juga “m enceraikan” albatros yang sedang berkelana. Hasilnya, “hubungan gelap” albatros ini terjadi dengan burung yang berada di dekatnya saat itu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar