Selasa, 03 Juli 2012

Tidur Cukup Bisa Jauhkan Anda dari Junk Food?

membuat dan memasang widget berlangganan artikel blog
Add caption
VIVAlife - Apakah Anda lebih tertarik pada junk food, atau berbagai jenis permen dan keripik? Bisa jadi Anda termasuk orang-orang yang tidak mendapatkan waktu tidur yang cukup. Demikian penelitian terbaru yang dikutip dari Health Day News.
Studi ini mendapat kesimpulan setelah melakukan pemeriksaan pada area otak yang paling aktif, saat seseorang melihat makanan sehat atau tidak sehat. Pada orang-orang yang kurang tidur, mereka lebih cenderung memilih junk food.

"Kami menemukan daerah yang terkait dengan motivasi kesenangan terhadap makanan, pada fase tidur yang pendek, otak menjadi kurang aktif, sehingga sulit memikirkan makanan sehat dan tidak sehat," kata Marie-Pierre St-Onge, peneliti di St. Luke's Roosevelt Hospital Center yang juga seorang asisten professor di Columbia University's Institute of Human Nutrition, New York City.
Temuan dari studi ini akan dipresentasikan pada pertemuan tahunan Associated Professional Sleep Societies di Boston.
Sebuah studi kecil yang lain juga menemukan hasil yang tidak jauh berbeda, aktivasi pusat otak pada orang-orang dalam kondisi lelah akan memberi respon yang kurang.
Para peneliti di University of California, Berkeley, tersebut menemukan bahwa aktivasi yang terganggu terjadi pada daerah frontal otak. Bagian ini bertugas membantu kontrol perilaku dan membuat pilihan yang kompleks. Ketika orang-orang kurang tidur dan disajikan gambar-gambar makanan tidak sehat, otak kurang dapat merespon. Ini yang membuat mereka sangat sulit memilih makanan sehat.
Penelitian ini melibatkan 16 responden dewasa yang sehat. Mereka diminta untuk tidur dalam waktu cukup, dan juga tidur larut. Kemudian diminta untuk menilai 80 jenis makanan sesuai keinginannya. "Saya pikir ini berkaitan dengan kontrol kognitif," jelas St-Onge. "Penjagaan Anda akan melemah saat Anda lelah dan kurang tidur, dan Anda hanya dapat mengiyakan apa yang dihidangkan".
Seorang ahli gizi, Samantha Heller mengaku bahwa ia tidak terkejut dengan hasil penelitian ini. "Masuk akal, bahwa ketika Anda lelah, tubuh Anda menginginkan makanan padat  kalori yang memberikan energi cepat," kata Heller, Koordinator Gizi Klinis di  Center for Cancer Care,Griffin Hospital, Derby.
Masyarakat saat ini memiliki kecenderungan memilih makanan yang dapat memberikan suntikan energi yang cepat diproses menjadi kerbohidrat. Bukan sepotong buah, atau semangkuk sayuran.
Tapi sebenarnya, saat Anda merasakan kurang tidur dan membutuhkan energi, makanan olahan ini hanya menghasilkan energi yang bersifat sementara. St-Onge lebih menyarankan agar Anda mendapatkan waktu istirahat yang cukup untuk dapat hidup sehat.  "Hal ini juga sangat penting jika Anda mencoba menurunkan berat badan, Anda akan dapat memilih makanan yang benar saat waktu tidur tercukupi."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar