Kamis, 02 Agustus 2012

Gambar Kawasaki Ninja 250 (2013)

membuat dan memasang widget berlangganan artikel blog
Add caption
JAKARTA (DP) — All-new Kawasaki Ninja 250 (2013) akhirnya melakukan debut dunia di Tanah Air. Tak salah bila PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) memanfaatkan Indonesia sebagai negara pertama yang meluncurkan Ninja 250 terbaru. Karena di negeri inilah Kawasaki begitu mendominasi pasar sepeda motor sport di kelas 250cc.

Kehadiran all-new Ninja 250 bukan hanya menjadi pemuas dahaga di tengah model lama yang tak lagi eksklusif. Di luar itu, all-new Ninja 250 telah menutup celah bagi kompetitornya, Honda CBR 250R, yang mengandalkan keunggulan mesin injeksi ramah lingkungan dan teknologi ABS guna keamanan pengereman.
All-new Ninja 250 memiliki apa yang dipunyai pesaingnya. Dengan begitu, calon konsumen yang selama ini belum tertarik dengan Ninja 250R karena masih mengusung sistem bahan bakar karburator dan belum bersistem ABS, bisa berubah pikiran.

Apalagi secara penuh all-new Ninja 250 terbaru mengusung desain agresif. Desain ini menjadi modal utama untuk memperbesar jarak persaingan dengan CBR 250R. Terlebih, konsumen sepeda motor sport di Indonesia sangat berselera dengan desain yang totalitas sebagai petarung.

Satu kunci lain yang dipegang all-new Ninja 250 adalah komposisi mesin 2-silinder DOHC dengan 8-katup. Di Tanah Air mesin dengan konfigurasi seperti itu masih dirasakan prestis ketimbang 1-silinder yang dipakai CBR 250R.

Seperti yang diklaim Kawasaki, publik juga percaya bahwa mesin 2-silider menghasilkan performa kecepatan lebih tinggi ketimbang silinder tunggal.

Faktanya, tenaga yang dimiliki all-new Ninja 250 memang lebih besar dari CBR 250R. Tenaga maksimum all-new Ninja 250 mencapai 32 hp pada 11.000rpm. Lebih besar 6,3 hp ketimbang CBR 250R.

Meski begitu, torsi yang dihasilkan all-new Ninja 250 tidak sebesar CBR 250R, yaitu hanya 21 Nm pada 10.000rpm, atau lebih rendah 1,9 Nm.

Tapi rumusan itu tidak mutlak. Kita juga perlu mengetahui rasio bobot berbanding tenaga dan torsi yang dimiliki keduanya. Bagaimanapun bobot CBR 250R lebih ringan dari all-new Ninja 250.

Berat all-new Ninja 250 ABS mencapai 174 kg, sementara CBR 250R ABS hanya 165 kg. Artinya, rasio tenaga berbanding bobot all-new Ninja 250 ABS lebih baik dari CBR. All-new Ninja 250 menghasilkan 0,18 hp/kg, sementara CBR 250R hanya 0,15 hp/kg.

Sedangkan rasio torsi berbanding bobot yang dimiliki all-new Ninja 250 (0.12 Nm/kg) tidak lebih besar dari CBR 250R (0,13 Nm/kg).

Pendek kata, all-new Ninja 250 ABS menawarkan pengalaman berkendara lebih kencang pada lintasan jauh, sedangkan CBR 250R ABS lebih efektif untuk penggunaan di tengah kota dengan kondisi lalu lintas padat dan banyak persimpangan jalan.

Panas mesin tinggi yang umumnya dihasilkan mesin 2-slinder juga telah diminimalis all-new Ninja 250 lewat penerapan aliran udara maksimum pada fairing serta arah kipas radiator yang menjauhkan udara panas dari pengendara.

Kunci lain yang disimpan all-new Ninja 250 terletak pada pengembangan rangka model new diamond-style. Model rangka seperti ini juga diaplikasi pada CBR 250R, sehingga wajar bila kedua petarung ini mengklaim menghasilkan keseimbangan yang baik, termasuk ketika bermanuver.

Namun apakah all-new Ninja 250 bisa memperbesar jarak ketertarikan konsumen terhadap CBR 250R. Harga tentu tidak kalah memengaruhi. Dengan bandrol Rp Rp 59,9 juta (ABS) dan Rp 49,9 juta (non-ABS), jelas all-new Ninja 250 lebih mahal daripada CBR 250R, di mana untuk masing-masing tipe berbeda sekitar Rp 10 juta.

Berpengaruhkan arti Rp 10 juta bagi konsumen sportbike? Dalam aspek nilai uang, angka Rp 10 juta tentu besar artinya bagi konsumen sepeda motor. Tapi bila melihat penampilan dan teknologi yang dianut all-new Ninja 250, rasanya selisih nilai itu bisa disingkirkan para penanti sportbike sejati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar