![]() |
| Add caption |
sekian persen dari total keajaiban matematis yang dipelihara oleh penciptanya dalam al-Quran. Bukti bahwa Allah menjaga kemurnian al-Quran sampai akhir zaman.
Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya. [QS Al Hijr (15): 9]
Dan tampaknya semua surat dalam al-Quran telah disandikan dan kata-kata yang digunakan terkunci dengan kode matematis. Sehingga mustahil bagi manusia untuk membuat yang serupa atau memanipulasi isi dari al-Quran, bahkan satu kata saja. Seluruh keajaiban matematis memastikan bahwa setiap surat penting dan penyusunan ayat dan surat yang sedemikian rupa sehingga keajaiban itu pun bisa digali dengan akal sehat manusia beberapa ratus tahun setelah diturunkannya al-Quran. Keajaiban matematis yang bagaimanakah itu? Sebelumnya mari tengok ayat berikut,
Demi yang genap dan yang ganjil. [QS al-Fajr (89): 3]
http://kumpulanfilenomor43.blogspot.comKorosh Cemnishon dan Abdullah Jalghoom terinspirasi oleh ayat di atas untuk mempelajari surat dan ayat dalam al-Quran yang berkaitan dengan bilangan genap dan ganjil. Hasilnya membuktikan bahwa nomor surat dan ayat diatur dengan sangat cermat dan hampir mustahil kalau itu merupakan sebuah kebetulan belaka. Saya sudah memeriksa sendiri hasil utak-atik kedua peneliti tersebut, tapi jangan cepat percaya dengan apa yang saya sampaikan, melainkan silahkan dibuktikan sendiri.
Pertama, ambil al-Quran dan kalkulator (tidak perlu yang scientific) lalu jumlahkan nomor surat dengan jumlah ayat yang dikandungnya. Misalnya surat al-Fatihah bernomor surat 1 dan memiliki 7 ayat, jumlahkan 1 dengan 7 maka akan menghasilkan 8. Surat al-Baqarah bernomor surat 2 dan memiliki ayat sebanyak 286, jumlahkan 2 dan 286, sehingga didapat angka 288. Dan begitu seterusnya sampai surat yang ke-114, yaitu an-Naas. Kalau ada yang sudah menghitungnya sampai surat terakhir tapi lupa mencatat hasil-hasilnya, maka silahkan diulangi lagi menghitungnya, dan kali ini jangan lupa untuk mencatat hasilnya (cape deeh…). Setelah mendapatkan hasilnya, kelompokkan hasil perhitungan tersebut berdasarkan genap atau ganjil. Ringkasnya bisa dilihat di tabel di bawah ini,
Nomor surat Jumlah ayat Total Genap Ganjil
1 7 8 8
2 286 288 288
3 200 203 203
4 176 180 180
5 120 125 125
6 165 171 171
7 206 213 213
8 75 83 83
9 129 138 138
10 109 119 119
11 123 134 134
12 111 123 123
13 43 56 56
14 52 66 66
15 99 114 114
16 128 144 144
17 111 128 128
18 110 128 128
19 98 117 117
20 135 155 155
21 112 133 133
22 78 100 100
23 118 141 141
24 64 88 88
25 77 102 102
26 227 253 253
27 93 120 120
28 88 116 116
29 69 98 98
30 60 90 90
31 34 65 65
32 30 62 62
33 73 106 106
34 54 88 88
35 45 80 80
36 83 119 119
37 182 219 219
38 88 126 126
39 75 114 114
40 85 125 125
41 54 95 95
42 53 95 95
43 89 132 132
44 59 103 103
45 37 82 82
46 35 81 81
47 38 85 85
48 29 77 77
49 18 67 67
50 45 95 95
51 60 111 111
52 49 101 101
53 62 115 115
54 55 109 109
55 78 133 133
56 96 152 152
57 29 86 86
58 22 80 80
59 24 83 83
60 13 73 73
61 14 75 75
62 11 73 73
63 11 74 74
64 18 82 82
65 12 77 77
66 12 78 78
67 30 97 97
68 52 120 120
69 52 121 121
70 44 114 114
71 28 99 99
72 28 100 100
73 20 93 93
74 56 130 130
75 40 115 115
76 31 107 107
77 50 127 127
78 40 118 118
79 46 125 125
80 42 122 122
81 29 110 110
82 19 101 101
83 36 119 119
84 25 109 109
85 22 107 107
86 17 103 103
87 19 106 106
88 26 114 114
89 30 119 119
90 20 110 110
91 15 106 106
92 21 113 113
93 11 104 104
94 8 102 102
95 8 103 103
96 19 115 115
97 5 102 102
98 8 106 106
99 8 107 107
100 11 111 111
101 11 112 112
102 8 110 110
103 3 106 106
104 9 113 113
105 5 110 110
106 4 110 110
107 7 114 114
108 3 111 111
109 6 115 115
110 3 113 113
111 5 116 116
112 4 116 116
113 5 118 118
114 6 120 120
6555 6236 - 6236 6555
Kalau kita melihat baris terakhir tabel di atas, ada sesuatu yang cukup menarik perhatian. Jika kita menjumlahkan seluruh nomor surat (1+2+3+…+114) maka akan menghasilkan angka 6555. Angka ini sama dengan angka yang didapat jika kita menjumlahkan seluruh nomor surat dan jumlah ayat yang menghasilkan bilangan ganjil, yaitu 6555. Selain itu, jika kita menjumlahkan total ayat dalam al-Quran, maka kita akan mendapat angka 6236, dan jumlah ini sama dengan angka yang kita dapat jika menjumlahkan nomor surat dan jumlah ayat yang menghasilkan bilangan genap. Perhitungan jumlah ayat di atas yang saya gunakan yaitu mengacu pada al-Quran versi Depag. Ada pendapat yang mengatakan kalau jumlah ayat dalam al-Quran ada 6234. Cerita lengkapnya silahkan baca Two False Verses Removed from the Quran. Kalaupun jumlah ayat yang kita pakai dalam perhitungan sebanyak 6234, tetap tidak akan mengubah pola tabel di atas, karena 2 ayat yang kelebihan itu berada di bagian akhir surat 9 (ayat 128 dan 129, sehingga jumlah ayat yang dikandung surat at-Taubah ada 127). Bagaimana 2 ayat yang “bandel” itu bisa ketahuan? Jawabannya ada di keajaiban matematis lainnya yang menyegel al-Quran sepanjang masa (tidak saya bahas di sini, jadi untuk sementara anggap aja Depag yang benar).
Dari tabel bisa dilihat, bahwa terdapat 60 surat yang memiliki jumlah ayat genap dan 54 surat berjumlah ayat ganjil. Seperti diketahui, jumlah surat dalam al-Quran adalah 114 yang merupakan perkalian antara 6 dan 19. Kalau 19 diuraikan menjadi 10+9, maka didapat 6(10+9), sehingga menjadi 60+54, atau sama dengan jumlah surat yang jumlah ayatnya genap ditambah jumlah surat yang jumlah ayatnya ganjil. Kenapa harus 19? Al-Quran memiliki keistimewaan yang berkaitan dengan angka 19 seperti tertuang dalam surat al-Muddatstsir ayat 30. Silahkan pelajari di Math Miracle. Kebetulankah? Mungkin. Tapi coba tengok fakta yang ini, 30 dari 60 surat yang berjumlah ayat genap memiliki nomor surat genap dan sisanya bernomor surat ganjil. Contoh surat al-Baqarah yang memiliki jumlah ayat genap (286) dan bernomor surat genap (2). Sedangkan untuk surat yang ayatnya berjumlah ganjil terdiri dari 27 surat yang bernomor surat genap dan 27 surat bernomor ganjil.
114 Surat
60
(Surat dengan jumlah ayat genap) 54
(Surat dengan jumlah ayat ganjil)
30 surat bernomor genap 30 surat bernomor ganjil 27 surat bernomor genap 27 surat bernomor ganjil
Masih kebetulan juga?
Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui. [QS Yaasiin (36): 36]
Tuhan telah menciptakan segala sesuatu berpasangan, termasuk apa-apa yang tidak kita ketahui. Jika begitu, barangkali al-Quran juga disusun berpasangan. Sekali lagi kita pilah al-Quran menjadi 2 kelompok, (1)Surah homogen, yaitu surat yang memiliki nomor surat dan jumlah ayat yang sama-sama genap atau sama-sama ganjil, misal al-Fatihah dan al-Baqarah. Dan (2)Surat heterogen, yaitu surat yang bernomor genap dan jumlah ayatnya ganjil atau sebaliknya, bernomor ganjil dan jumlah ayatnya genap. Setelah dipilah-pilah, akan didapat hasil yang cukup istimewa. Ternyata dari 114 surat yang termuat dalam al-Quran, 57 diantaranya adalah surat homogen dan 57 surat heterogen. Dan kalau di-breakdown lagi, 30 dari 57 surat homogen memiliki nomor surat genap dan jumlah ayat genap, sisanya 27 surat memiliki nomor surat ganjil dan jumlah ayat ganjil. Di sisi lain, 30 dari 57 surat heterogen memiliki nomor surat genap dan jumlah ayat ganjil, sisanya 27 surat memiliki nomor surat ganjil dan jumlah ayat genap.
114 Surat
Surat homogen
(57 surat) Surat heterogen
(57 surat)
30 surat bernomor genap dan jumlah ayat genap 27 surat bernomor ganjil dan jumlah ayat ganjil 30 surat bernomor genap dan jumlah ayat ganjil 27 surat bernomor ganjil dan jumlah ayat genap
Jika misalnya ada surat yang tertukar, misal al-Fatihah tertukar dengan surat nomor dua al-Baqaraah. Akibatnya, ada penambahan dua surat heterogen dan pengurangan dua surat homogen. Demikian juga, jika terjadi penambahan atau pengurangan jumlah ayat, akibatnya fatal karena al-Quran tidak akan berpasangan sempurna.
Masih ada yang lain. Sekarang coba kita bagi al-Quran menjadi 2 bagian yang setiap bagian mengandung 57 surat. Jadi bagian yang pertama dimulai dari surat al-Fatihah dan berakhir di surat ke-57 al-Hadiid, dan sisanya adalah bagian kedua. Jika nomor-nomor surat dari 57 surat yang pertama ini dijumlahkan (1+2+3+…+57), kita akan mendapatkan angka 1653. Dan jika nomor surat al-Hadiid (57) dikalikan dengan jumlah ayat yang dikandungnya (29), akan didapat hasil 1653. Bilangan 1653 itu sendiri merupakan kelipatan 19. Dan yang istimewa juga, terdapat 29 surat bernomor ganjil dan 28 surat bernomor genap dalam setengah al-Quran yang pertama. Di paruh kedua, surat bernomor ganjil berjumlah 28 dan yang bernomor genap berjumlah 29 (gak perlu takjub, karena yang ini bukan keajaiban, tapi hanya sifat matematika biasa). Uniknya, di paruh pertama al-Quran, terdapat 29 surat homogen dan 28 surat heterogen. Sedangkan di paruh kedua kebalikannya, ada 29 surat heterogen dan 28 surat homogen.
114 Surat
Setengah yang pertama
(57 surat) Setengah yang kedua
(57 surat)
29 surat bernomor ganjil 28 surat bernomor genap 29 surat bernomor genap 28 surat bernomor ganjil
29 surat homogen 28 surat heterogen 29 surat heterogen 28 surat homogen
Kalau yang ini bukan sifat matematika, melainkan segel abadi al-Quran yang berlapis-lapis. Yang menjaga kemurnian al-Quran sampai akhir zaman. Tidak bisa dimanipulasi, juga tidak bisa dibuatkan yang serupa.
Katakanlah: “Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al Quran ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain.” [QS al-Israa (17): 88]
Apa yang saya uraikan di atas hanya porsi kecil dari keajaiban matematis yang memelihara al-Quran. Masih banyak keajaiban matematis lainnya yang menunggu untuk tersingkap. Dan dari apa yang sudah saya baca, bukti keajaiban matematis yang sudah terungkap hanya melibatkan operasi aritmatika biasa seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Saya membayangkan bagaimana jika Tuhan sang penguasa segala ilmu meng-enkripsi al-Quran dengan melibatkan ilmu matematika yang lumayan repot, misalnya fungsi trigonometri, differensial, atau integral rangkap 19. Siapa yang tahu? Tuhan yang tak terbatas tidak mungkin membatasi dirinya sendiri.
“Matematika adalah bahasa yang digunakan Tuhan untuk menuliskan jagat raya” -Galileo
Sekali lagi, saya hanya menyampaikan apa yang sudah saya baca, saya periksa dan saya yakini. Kalau membaca tagline blog saya di atas, blog seng rapatinggena atau blog yang gak jelas, anda boleh mengatakan kalau ini hanya omong kosong. Dan anda juga jangan sedikitpun percaya dengan apa yang sudah saya uraikan, melainkan buktikan sendiri dengan akal sehat, karena saya juga kadang-kadang suka membual.
Tuhan mungkin tidak sedang bermain dadu, tapi Tuhan senang bermain sudoku. (kata-kata saya sendiri)
SILAHKAN DI SUKAI / DI BAGIKAN KE BERANDA / DI TANDAI DI SALAH SATU FOTO DI ALBUM JIKA YANG DI TANDAI DAPAT TERMOTIVASI TUK BAIK,. INSYAALAH AKAN DI CATATKAN SEBAGAI SUATU AMAL BAIK, AAMIIN,.
Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya. [QS Al Hijr (15): 9]
Dan tampaknya semua surat dalam al-Quran telah disandikan dan kata-kata yang digunakan terkunci dengan kode matematis. Sehingga mustahil bagi manusia untuk membuat yang serupa atau memanipulasi isi dari al-Quran, bahkan satu kata saja. Seluruh keajaiban matematis memastikan bahwa setiap surat penting dan penyusunan ayat dan surat yang sedemikian rupa sehingga keajaiban itu pun bisa digali dengan akal sehat manusia beberapa ratus tahun setelah diturunkannya al-Quran. Keajaiban matematis yang bagaimanakah itu? Sebelumnya mari tengok ayat berikut,
Demi yang genap dan yang ganjil. [QS al-Fajr (89): 3]
http://kumpulanfilenomor43.blogspot.comKorosh Cemnishon dan Abdullah Jalghoom terinspirasi oleh ayat di atas untuk mempelajari surat dan ayat dalam al-Quran yang berkaitan dengan bilangan genap dan ganjil. Hasilnya membuktikan bahwa nomor surat dan ayat diatur dengan sangat cermat dan hampir mustahil kalau itu merupakan sebuah kebetulan belaka. Saya sudah memeriksa sendiri hasil utak-atik kedua peneliti tersebut, tapi jangan cepat percaya dengan apa yang saya sampaikan, melainkan silahkan dibuktikan sendiri.
Pertama, ambil al-Quran dan kalkulator (tidak perlu yang scientific) lalu jumlahkan nomor surat dengan jumlah ayat yang dikandungnya. Misalnya surat al-Fatihah bernomor surat 1 dan memiliki 7 ayat, jumlahkan 1 dengan 7 maka akan menghasilkan 8. Surat al-Baqarah bernomor surat 2 dan memiliki ayat sebanyak 286, jumlahkan 2 dan 286, sehingga didapat angka 288. Dan begitu seterusnya sampai surat yang ke-114, yaitu an-Naas. Kalau ada yang sudah menghitungnya sampai surat terakhir tapi lupa mencatat hasil-hasilnya, maka silahkan diulangi lagi menghitungnya, dan kali ini jangan lupa untuk mencatat hasilnya (cape deeh…). Setelah mendapatkan hasilnya, kelompokkan hasil perhitungan tersebut berdasarkan genap atau ganjil. Ringkasnya bisa dilihat di tabel di bawah ini,
Nomor surat Jumlah ayat Total Genap Ganjil
1 7 8 8
2 286 288 288
3 200 203 203
4 176 180 180
5 120 125 125
6 165 171 171
7 206 213 213
8 75 83 83
9 129 138 138
10 109 119 119
11 123 134 134
12 111 123 123
13 43 56 56
14 52 66 66
15 99 114 114
16 128 144 144
17 111 128 128
18 110 128 128
19 98 117 117
20 135 155 155
21 112 133 133
22 78 100 100
23 118 141 141
24 64 88 88
25 77 102 102
26 227 253 253
27 93 120 120
28 88 116 116
29 69 98 98
30 60 90 90
31 34 65 65
32 30 62 62
33 73 106 106
34 54 88 88
35 45 80 80
36 83 119 119
37 182 219 219
38 88 126 126
39 75 114 114
40 85 125 125
41 54 95 95
42 53 95 95
43 89 132 132
44 59 103 103
45 37 82 82
46 35 81 81
47 38 85 85
48 29 77 77
49 18 67 67
50 45 95 95
51 60 111 111
52 49 101 101
53 62 115 115
54 55 109 109
55 78 133 133
56 96 152 152
57 29 86 86
58 22 80 80
59 24 83 83
60 13 73 73
61 14 75 75
62 11 73 73
63 11 74 74
64 18 82 82
65 12 77 77
66 12 78 78
67 30 97 97
68 52 120 120
69 52 121 121
70 44 114 114
71 28 99 99
72 28 100 100
73 20 93 93
74 56 130 130
75 40 115 115
76 31 107 107
77 50 127 127
78 40 118 118
79 46 125 125
80 42 122 122
81 29 110 110
82 19 101 101
83 36 119 119
84 25 109 109
85 22 107 107
86 17 103 103
87 19 106 106
88 26 114 114
89 30 119 119
90 20 110 110
91 15 106 106
92 21 113 113
93 11 104 104
94 8 102 102
95 8 103 103
96 19 115 115
97 5 102 102
98 8 106 106
99 8 107 107
100 11 111 111
101 11 112 112
102 8 110 110
103 3 106 106
104 9 113 113
105 5 110 110
106 4 110 110
107 7 114 114
108 3 111 111
109 6 115 115
110 3 113 113
111 5 116 116
112 4 116 116
113 5 118 118
114 6 120 120
6555 6236 - 6236 6555
Kalau kita melihat baris terakhir tabel di atas, ada sesuatu yang cukup menarik perhatian. Jika kita menjumlahkan seluruh nomor surat (1+2+3+…+114) maka akan menghasilkan angka 6555. Angka ini sama dengan angka yang didapat jika kita menjumlahkan seluruh nomor surat dan jumlah ayat yang menghasilkan bilangan ganjil, yaitu 6555. Selain itu, jika kita menjumlahkan total ayat dalam al-Quran, maka kita akan mendapat angka 6236, dan jumlah ini sama dengan angka yang kita dapat jika menjumlahkan nomor surat dan jumlah ayat yang menghasilkan bilangan genap. Perhitungan jumlah ayat di atas yang saya gunakan yaitu mengacu pada al-Quran versi Depag. Ada pendapat yang mengatakan kalau jumlah ayat dalam al-Quran ada 6234. Cerita lengkapnya silahkan baca Two False Verses Removed from the Quran. Kalaupun jumlah ayat yang kita pakai dalam perhitungan sebanyak 6234, tetap tidak akan mengubah pola tabel di atas, karena 2 ayat yang kelebihan itu berada di bagian akhir surat 9 (ayat 128 dan 129, sehingga jumlah ayat yang dikandung surat at-Taubah ada 127). Bagaimana 2 ayat yang “bandel” itu bisa ketahuan? Jawabannya ada di keajaiban matematis lainnya yang menyegel al-Quran sepanjang masa (tidak saya bahas di sini, jadi untuk sementara anggap aja Depag yang benar).
Dari tabel bisa dilihat, bahwa terdapat 60 surat yang memiliki jumlah ayat genap dan 54 surat berjumlah ayat ganjil. Seperti diketahui, jumlah surat dalam al-Quran adalah 114 yang merupakan perkalian antara 6 dan 19. Kalau 19 diuraikan menjadi 10+9, maka didapat 6(10+9), sehingga menjadi 60+54, atau sama dengan jumlah surat yang jumlah ayatnya genap ditambah jumlah surat yang jumlah ayatnya ganjil. Kenapa harus 19? Al-Quran memiliki keistimewaan yang berkaitan dengan angka 19 seperti tertuang dalam surat al-Muddatstsir ayat 30. Silahkan pelajari di Math Miracle. Kebetulankah? Mungkin. Tapi coba tengok fakta yang ini, 30 dari 60 surat yang berjumlah ayat genap memiliki nomor surat genap dan sisanya bernomor surat ganjil. Contoh surat al-Baqarah yang memiliki jumlah ayat genap (286) dan bernomor surat genap (2). Sedangkan untuk surat yang ayatnya berjumlah ganjil terdiri dari 27 surat yang bernomor surat genap dan 27 surat bernomor ganjil.
114 Surat
60
(Surat dengan jumlah ayat genap) 54
(Surat dengan jumlah ayat ganjil)
30 surat bernomor genap 30 surat bernomor ganjil 27 surat bernomor genap 27 surat bernomor ganjil
Masih kebetulan juga?
Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui. [QS Yaasiin (36): 36]
Tuhan telah menciptakan segala sesuatu berpasangan, termasuk apa-apa yang tidak kita ketahui. Jika begitu, barangkali al-Quran juga disusun berpasangan. Sekali lagi kita pilah al-Quran menjadi 2 kelompok, (1)Surah homogen, yaitu surat yang memiliki nomor surat dan jumlah ayat yang sama-sama genap atau sama-sama ganjil, misal al-Fatihah dan al-Baqarah. Dan (2)Surat heterogen, yaitu surat yang bernomor genap dan jumlah ayatnya ganjil atau sebaliknya, bernomor ganjil dan jumlah ayatnya genap. Setelah dipilah-pilah, akan didapat hasil yang cukup istimewa. Ternyata dari 114 surat yang termuat dalam al-Quran, 57 diantaranya adalah surat homogen dan 57 surat heterogen. Dan kalau di-breakdown lagi, 30 dari 57 surat homogen memiliki nomor surat genap dan jumlah ayat genap, sisanya 27 surat memiliki nomor surat ganjil dan jumlah ayat ganjil. Di sisi lain, 30 dari 57 surat heterogen memiliki nomor surat genap dan jumlah ayat ganjil, sisanya 27 surat memiliki nomor surat ganjil dan jumlah ayat genap.
114 Surat
Surat homogen
(57 surat) Surat heterogen
(57 surat)
30 surat bernomor genap dan jumlah ayat genap 27 surat bernomor ganjil dan jumlah ayat ganjil 30 surat bernomor genap dan jumlah ayat ganjil 27 surat bernomor ganjil dan jumlah ayat genap
Jika misalnya ada surat yang tertukar, misal al-Fatihah tertukar dengan surat nomor dua al-Baqaraah. Akibatnya, ada penambahan dua surat heterogen dan pengurangan dua surat homogen. Demikian juga, jika terjadi penambahan atau pengurangan jumlah ayat, akibatnya fatal karena al-Quran tidak akan berpasangan sempurna.
Masih ada yang lain. Sekarang coba kita bagi al-Quran menjadi 2 bagian yang setiap bagian mengandung 57 surat. Jadi bagian yang pertama dimulai dari surat al-Fatihah dan berakhir di surat ke-57 al-Hadiid, dan sisanya adalah bagian kedua. Jika nomor-nomor surat dari 57 surat yang pertama ini dijumlahkan (1+2+3+…+57), kita akan mendapatkan angka 1653. Dan jika nomor surat al-Hadiid (57) dikalikan dengan jumlah ayat yang dikandungnya (29), akan didapat hasil 1653. Bilangan 1653 itu sendiri merupakan kelipatan 19. Dan yang istimewa juga, terdapat 29 surat bernomor ganjil dan 28 surat bernomor genap dalam setengah al-Quran yang pertama. Di paruh kedua, surat bernomor ganjil berjumlah 28 dan yang bernomor genap berjumlah 29 (gak perlu takjub, karena yang ini bukan keajaiban, tapi hanya sifat matematika biasa). Uniknya, di paruh pertama al-Quran, terdapat 29 surat homogen dan 28 surat heterogen. Sedangkan di paruh kedua kebalikannya, ada 29 surat heterogen dan 28 surat homogen.
114 Surat
Setengah yang pertama
(57 surat) Setengah yang kedua
(57 surat)
29 surat bernomor ganjil 28 surat bernomor genap 29 surat bernomor genap 28 surat bernomor ganjil
29 surat homogen 28 surat heterogen 29 surat heterogen 28 surat homogen
Kalau yang ini bukan sifat matematika, melainkan segel abadi al-Quran yang berlapis-lapis. Yang menjaga kemurnian al-Quran sampai akhir zaman. Tidak bisa dimanipulasi, juga tidak bisa dibuatkan yang serupa.
Katakanlah: “Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al Quran ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain.” [QS al-Israa (17): 88]
Apa yang saya uraikan di atas hanya porsi kecil dari keajaiban matematis yang memelihara al-Quran. Masih banyak keajaiban matematis lainnya yang menunggu untuk tersingkap. Dan dari apa yang sudah saya baca, bukti keajaiban matematis yang sudah terungkap hanya melibatkan operasi aritmatika biasa seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Saya membayangkan bagaimana jika Tuhan sang penguasa segala ilmu meng-enkripsi al-Quran dengan melibatkan ilmu matematika yang lumayan repot, misalnya fungsi trigonometri, differensial, atau integral rangkap 19. Siapa yang tahu? Tuhan yang tak terbatas tidak mungkin membatasi dirinya sendiri.
“Matematika adalah bahasa yang digunakan Tuhan untuk menuliskan jagat raya” -Galileo
Sekali lagi, saya hanya menyampaikan apa yang sudah saya baca, saya periksa dan saya yakini. Kalau membaca tagline blog saya di atas, blog seng rapatinggena atau blog yang gak jelas, anda boleh mengatakan kalau ini hanya omong kosong. Dan anda juga jangan sedikitpun percaya dengan apa yang sudah saya uraikan, melainkan buktikan sendiri dengan akal sehat, karena saya juga kadang-kadang suka membual.
Tuhan mungkin tidak sedang bermain dadu, tapi Tuhan senang bermain sudoku. (kata-kata saya sendiri)
SILAHKAN DI SUKAI / DI BAGIKAN KE BERANDA / DI TANDAI DI SALAH SATU FOTO DI ALBUM JIKA YANG DI TANDAI DAPAT TERMOTIVASI TUK BAIK,. INSYAALAH AKAN DI CATATKAN SEBAGAI SUATU AMAL BAIK, AAMIIN,.
![widget berlangganan artikel blog Foto: Sedikit keajaiban matematis Al-QuranSaya memberi judulnya dengan kata “sedikit” bukan berarti keajaiban matematis yang terkandung dalam al-Quran berjumlah sedikit. Melainkan apa yang akan saya uraikan di sini barangkali hanya nol koma nol sekian persen dari total keajaiban matematis yang dipelihara oleh penciptanya dalam al-Quran. Bukti bahwa Allah menjaga kemurnian al-Quran sampai akhir zaman.Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya. [QS Al Hijr (15): 9]Dan tampaknya semua surat dalam al-Quran telah disandikan dan kata-kata yang digunakan terkunci dengan kode matematis. Sehingga mustahil bagi manusia untuk membuat yang serupa atau memanipulasi isi dari al-Quran, bahkan satu kata saja. Seluruh keajaiban matematis memastikan bahwa setiap surat penting dan penyusunan ayat dan surat yang sedemikian rupa sehingga keajaiban itu pun bisa digali dengan akal sehat manusia beberapa ratus tahun setelah diturunkannya al-Quran. Keajaiban matematis yang bagaimanakah itu? Sebelumnya mari tengok ayat berikut,Demi yang genap dan yang ganjil. [QS al-Fajr (89): 3]Korosh Cemnishon dan Abdullah Jalghoom terinspirasi oleh ayat di atas untuk mempelajari surat dan ayat dalam al-Quran yang berkaitan dengan bilangan genap dan ganjil. Hasilnya membuktikan bahwa nomor surat dan ayat diatur dengan sangat cermat dan hampir mustahil kalau itu merupakan sebuah kebetulan belaka. Saya sudah memeriksa sendiri hasil utak-atik kedua peneliti tersebut, tapi jangan cepat percaya dengan apa yang saya sampaikan, melainkan silahkan dibuktikan sendiri.Pertama, ambil al-Quran dan kalkulator (tidak perlu yang scientific) lalu jumlahkan nomor surat dengan jumlah ayat yang dikandungnya. Misalnya surat al-Fatihah bernomor surat 1 dan memiliki 7 ayat, jumlahkan 1 dengan 7 maka akan menghasilkan 8. Surat al-Baqarah bernomor surat 2 dan memiliki ayat sebanyak 286, jumlahkan 2 dan 286, sehingga didapat angka 288. Dan begitu seterusnya sampai surat yang ke-114, yaitu an-Naas. Kalau ada yang sudah menghitungnya sampai surat terakhir tapi lupa mencatat hasil-hasilnya, maka silahkan diulangi lagi menghitungnya, dan kali ini jangan lupa untuk mencatat hasilnya (cape deeh…). Setelah mendapatkan hasilnya, kelompokkan hasil perhitungan tersebut berdasarkan genap atau ganjil. Ringkasnya bisa dilihat di tabel di bawah ini,Nomor surat Jumlah ayat Total Genap Ganjil1 7 8 8 2 286 288 288 3 200 203 2034 176 180 180 5 120 125 1256 165 171 1717 206 213 2138 75 83 839 129 138 138 10 109 119 11911 123 134 134 12 111 123 12313 43 56 56 14 52 66 66 15 99 114 114 16 128 144 144 17 111 128 128 18 110 128 128 19 98 117 11720 135 155 15521 112 133 13322 78 100 100 23 118 141 14124 64 88 88 25 77 102 102 26 227 253 25327 93 120 120 28 88 116 116 29 69 98 98 30 60 90 90 31 34 65 6532 30 62 62 33 73 106 106 34 54 88 88 35 45 80 80 36 83 119 11937 182 219 21938 88 126 126 39 75 114 114 40 85 125 12541 54 95 9542 53 95 9543 89 132 132 44 59 103 10345 37 82 82 46 35 81 8147 38 85 8548 29 77 7749 18 67 6750 45 95 9551 60 111 11152 49 101 10153 62 115 11554 55 109 10955 78 133 13356 96 152 152 57 29 86 86 58 22 80 80 59 24 83 8360 13 73 7361 14 75 7562 11 73 7363 11 74 74 64 18 82 82 65 12 77 7766 12 78 78 67 30 97 9768 52 120 120 69 52 121 12170 44 114 114 71 28 99 9972 28 100 100 73 20 93 9374 56 130 130 75 40 115 11576 31 107 10777 50 127 12778 40 118 118 79 46 125 12580 42 122 122 81 29 110 110 82 19 101 10183 36 119 11984 25 109 10985 22 107 10786 17 103 10387 19 106 106 88 26 114 114 89 30 119 11990 20 110 110 91 15 106 106 92 21 113 11393 11 104 104 94 8 102 102 95 8 103 10396 19 115 11597 5 102 102 98 8 106 106 99 8 107 107100 11 111 111101 11 112 112 102 8 110 110 103 3 106 106 104 9 113 113105 5 110 110 106 4 110 110 107 7 114 114 108 3 111 111109 6 115 115110 3 113 113111 5 116 116 112 4 116 116 113 5 118 118 114 6 120 120 6555 6236 - 6236 6555Kalau kita melihat baris terakhir tabel di atas, ada sesuatu yang cukup menarik perhatian. Jika kita menjumlahkan seluruh nomor surat (1+2+3+…+114) maka akan menghasilkan angka 6555. Angka ini sama dengan angka yang didapat jika kita menjumlahkan seluruh nomor surat dan jumlah ayat yang menghasilkan bilangan ganjil, yaitu 6555. Selain itu, jika kita menjumlahkan total ayat dalam al-Quran, maka kita akan mendapat angka 6236, dan jumlah ini sama dengan angka yang kita dapat jika menjumlahkan nomor surat dan jumlah ayat yang menghasilkan bilangan genap. Perhitungan jumlah ayat di atas yang saya gunakan yaitu mengacu pada al-Quran versi Depag. Ada pendapat yang mengatakan kalau jumlah ayat dalam al-Quran ada 6234. Cerita lengkapnya silahkan baca Two False Verses Removed from the Quran. Kalaupun jumlah ayat yang kita pakai dalam perhitungan sebanyak 6234, tetap tidak akan mengubah pola tabel di atas, karena 2 ayat yang kelebihan itu berada di bagian akhir surat 9 (ayat 128 dan 129, sehingga jumlah ayat yang dikandung surat at-Taubah ada 127). Bagaimana 2 ayat yang “bandel” itu bisa ketahuan? Jawabannya ada di keajaiban matematis lainnya yang menyegel al-Quran sepanjang masa (tidak saya bahas di sini, jadi untuk sementara anggap aja Depag yang benar).Dari tabel bisa dilihat, bahwa terdapat 60 surat yang memiliki jumlah ayat genap dan 54 surat berjumlah ayat ganjil. Seperti diketahui, jumlah surat dalam al-Quran adalah 114 yang merupakan perkalian antara 6 dan 19. Kalau 19 diuraikan menjadi 10+9, maka didapat 6(10+9), sehingga menjadi 60+54, atau sama dengan jumlah surat yang jumlah ayatnya genap ditambah jumlah surat yang jumlah ayatnya ganjil. Kenapa harus 19? Al-Quran memiliki keistimewaan yang berkaitan dengan angka 19 seperti tertuang dalam surat al-Muddatstsir ayat 30. Silahkan pelajari di Math Miracle. Kebetulankah? Mungkin. Tapi coba tengok fakta yang ini, 30 dari 60 surat yang berjumlah ayat genap memiliki nomor surat genap dan sisanya bernomor surat ganjil. Contoh surat al-Baqarah yang memiliki jumlah ayat genap (286) dan bernomor surat genap (2). Sedangkan untuk surat yang ayatnya berjumlah ganjil terdiri dari 27 surat yang bernomor surat genap dan 27 surat bernomor ganjil.114 Surat60(Surat dengan jumlah ayat genap) 54(Surat dengan jumlah ayat ganjil)30 surat bernomor genap 30 surat bernomor ganjil 27 surat bernomor genap 27 surat bernomor ganjilMasih kebetulan juga?Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui. [QS Yaasiin (36): 36]Tuhan telah menciptakan segala sesuatu berpasangan, termasuk apa-apa yang tidak kita ketahui. Jika begitu, barangkali al-Quran juga disusun berpasangan. Sekali lagi kita pilah al-Quran menjadi 2 kelompok, (1)Surah homogen, yaitu surat yang memiliki nomor surat dan jumlah ayat yang sama-sama genap atau sama-sama ganjil, misal al-Fatihah dan al-Baqarah. Dan (2)Surat heterogen, yaitu surat yang bernomor genap dan jumlah ayatnya ganjil atau sebaliknya, bernomor ganjil dan jumlah ayatnya genap. Setelah dipilah-pilah, akan didapat hasil yang cukup istimewa. Ternyata dari 114 surat yang termuat dalam al-Quran, 57 diantaranya adalah surat homogen dan 57 surat heterogen. Dan kalau di-breakdown lagi, 30 dari 57 surat homogen memiliki nomor surat genap dan jumlah ayat genap, sisanya 27 surat memiliki nomor surat ganjil dan jumlah ayat ganjil. Di sisi lain, 30 dari 57 surat heterogen memiliki nomor surat genap dan jumlah ayat ganjil, sisanya 27 surat memiliki nomor surat ganjil dan jumlah ayat genap.114 SuratSurat homogen(57 surat) Surat heterogen(57 surat)30 surat bernomor genap dan jumlah ayat genap 27 surat bernomor ganjil dan jumlah ayat ganjil 30 surat bernomor genap dan jumlah ayat ganjil 27 surat bernomor ganjil dan jumlah ayat genapJika misalnya ada surat yang tertukar, misal al-Fatihah tertukar dengan surat nomor dua al-Baqaraah. Akibatnya, ada penambahan dua surat heterogen dan pengurangan dua surat homogen. Demikian juga, jika terjadi penambahan atau pengurangan jumlah ayat, akibatnya fatal karena al-Quran tidak akan berpasangan sempurna.Masih ada yang lain. Sekarang coba kita bagi al-Quran menjadi 2 bagian yang setiap bagian mengandung 57 surat. Jadi bagian yang pertama dimulai dari surat al-Fatihah dan berakhir di surat ke-57 al-Hadiid, dan sisanya adalah bagian kedua. Jika nomor-nomor surat dari 57 surat yang pertama ini dijumlahkan (1+2+3+…+57), kita akan mendapatkan angka 1653. Dan jika nomor surat al-Hadiid (57) dikalikan dengan jumlah ayat yang dikandungnya (29), akan didapat hasil 1653. Bilangan 1653 itu sendiri merupakan kelipatan 19. Dan yang istimewa juga, terdapat 29 surat bernomor ganjil dan 28 surat bernomor genap dalam setengah al-Quran yang pertama. Di paruh kedua, surat bernomor ganjil berjumlah 28 dan yang bernomor genap berjumlah 29 (gak perlu takjub, karena yang ini bukan keajaiban, tapi hanya sifat matematika biasa). Uniknya, di paruh pertama al-Quran, terdapat 29 surat homogen dan 28 surat heterogen. Sedangkan di paruh kedua kebalikannya, ada 29 surat heterogen dan 28 surat homogen.114 SuratSetengah yang pertama(57 surat) Setengah yang kedua(57 surat)29 surat bernomor ganjil 28 surat bernomor genap 29 surat bernomor genap 28 surat bernomor ganjil29 surat homogen 28 surat heterogen 29 surat heterogen 28 surat homogenKalau yang ini bukan sifat matematika, melainkan segel abadi al-Quran yang berlapis-lapis. Yang menjaga kemurnian al-Quran sampai akhir zaman. Tidak bisa dimanipulasi, juga tidak bisa dibuatkan yang serupa.Katakanlah: “Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al Quran ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain.” [QS al-Israa (17): 88]Apa yang saya uraikan di atas hanya porsi kecil dari keajaiban matematis yang memelihara al-Quran. Masih banyak keajaiban matematis lainnya yang menunggu untuk tersingkap. Dan dari apa yang sudah saya baca, bukti keajaiban matematis yang sudah terungkap hanya melibatkan operasi aritmatika biasa seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Saya membayangkan bagaimana jika Tuhan sang penguasa segala ilmu meng-enkripsi al-Quran dengan melibatkan ilmu matematika yang lumayan repot, misalnya fungsi trigonometri, differensial, atau integral rangkap 19. Siapa yang tahu? Tuhan yang tak terbatas tidak mungkin membatasi dirinya sendiri.“Matematika adalah bahasa yang digunakan Tuhan untuk menuliskan jagat raya” -GalileoSekali lagi, saya hanya menyampaikan apa yang sudah saya baca, saya periksa dan saya yakini. Kalau membaca tagline blog saya di atas, blog seng rapatinggena atau blog yang gak jelas, anda boleh mengatakan kalau ini hanya omong kosong. Dan anda juga jangan sedikitpun percaya dengan apa yang sudah saya uraikan, melainkan buktikan sendiri dengan akal sehat, karena saya juga kadang-kadang suka membual.Tuhan mungkin tidak sedang bermain dadu, tapi Tuhan senang bermain sudoku. (kata-kata saya sendiri)SILAHKAN DI SUKAI / DI BAGIKAN KE BERANDA / DI TANDAI DI SALAH SATU FOTO DI ALBUM JIKA YANG DI TANDAI DAPAT TERMOTIVASI TUK BAIK,. INSYAALAH AKAN DI CATATKAN SEBAGAI SUATU AMAL BAIK, AAMIIN,.(¯`'•.¸(¯`'•.¸*♥♥♥♥*¸.•'´¯)¸.•' ´¯)♥(¯`'•.¸(¯`'•.¸*♥♥*¸.•'´¯ )¸.•' ´¯)♥♥♥(¯`'•.¸(¯`'•.¸**¸.•'´¯) ¸.•'´ ¯)♥♥.•*´¨`*••• by-boy’s•••♥*´¨`*•.(_¸.•'´(_¸.•'´*♥♥♥♥*`'•.¸_)`'• .¸_)♥(_¸.•'´(_¸.•'´*♥♥*`'•.¸_ )`'•. ¸_)♥♥♥(_¸.•'´(_¸.•'´**`'•.¸_) `'•.¸ _)♥♥´´´¶¶¶¶¶¶´´´´´´¶¶¶¶¶¶´´´´´¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶´´¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶´´´´¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶´´´´¶¶¶¶´´´¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶´´´´¶¶¶¶´´´¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶´´¶¶¶¶¶ ´´´¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶ ´¶¶¶¶¶´´´´¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶´´´´´¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶´´´´´´´´¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶´´´´´´´´´´¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶´´´´´´´´´´´´¶¶¶¶¶¶¶¶´´´´´´´´´´´´´´¶¶¶¶´´´´´´´´´´´´´´´¶¶(´'`v´'`)`•.¸.•´♥ Semoga Bermanfaat ...Aamiin Ya Robbal'alamiin ♥♥*~♥.•*`¨´*•.*♥*.•*`¨´*♥*(¨*•.¸´•.¸ ﷲ*♥*.•*`¨´*•.♥~*♥´•.¸) ♥.````•.¸) SALAM UHIBBUKUM FLILAH♥.````.•*´¨`*•.(`'•.¸(`'•.,* ♥ ¤ ♥ *¸.•'´)¸.•'´).•*´¨`*•.](https://fbcdn-sphotos-f-a.akamaihd.net/hphotos-ak-ash4/c0.0.403.403/p403x403/426985_340883109330386_1550898517_n.jpg)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar