![]() |
Add caption |
dari posisi ke-10. Lorenzo pun juga di Assen sempat crashed setelah digeret Bautista. Dan kurang kompetitifnya Valentino Rossi.
Kita lihat, perhatikan dan amati, reaksi Stoner ketika motornya tidak kompetitif alias bermasalah. Kita juga menonton bagaimana jengkelnya Lorenzo waktu Bautista mengajaknya crashed bersama. Spies yang juga tidak maksimal, dll keluhan dari para pembalap.
Sekarang kita tengok Valentino Rossi, sejak tahun kemari ia baru dua kali naik podium, semuanya di Le Mans ketika hujan-hujanan. Rossi, langganan podium, juara dunia 9x harus rela mempertaruhkan nama baiknya demi Ducati, start dari pit lane, latihan tak kenal henti, coba ini itu, begadang demi analisa data. Ia Valentino Rossi! Rider terbaik sepanjang masa, tapi betapa sabarnya ia! Semua mata tertuju padanya, bila ia berhasil pasti ia dipuja bagai dewa,tapi bila tidak??? Reputasinya akan hancur.
Sekali lagi, yang buat saya angkat topi adalah kesabaran, kegigihan dan keuletannya, kita tidak perlu membandingkan dengan pembalap lain tertentu. Mereka yang selama ini dengan motor paling wow, baru ada masalah sedikit saja langsung comment dan complain. Terus selalu dan selalu saja bila ada problem mencari alasan alias excuse.
Dengan dua race terakhir ini, terlihat penampilan Rossi sudah mulai membaik, moga saja kerja kerasnya membuahkan hasil. Dia layak untuk itu. Demi tim dan fansnya yang setia mensupport The Doctor. Pastilah mereka rindu melihat sang maestro tampil di papan atas dan melenggang di podium. Kita tunggu saja tes Ducati di Mugello hari ini dan implikasinya di Laguna Seca dua minggu lagi!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar