Minggu, 01 Juli 2012

Jorge Lorenzo: Hukuman kepada Bautista Tidak Fair

 membuat dan memasang widget berlangganan artikel blog
Add caption
Pebalap Yamaha, Jorge Lorenzo, jatuh setelah dihantam pebalap Gresini Honda, Alvaro Bautista, ditikungan pertama saat balapan di Assen, Belanda, Sabtu (30/6/2012), baru dimulai. 
ASSEN, Kompas.com - Pebalap Yamaha, Jorge Lorenzo, mengatakan bahwa hukuman yang diterima Alvaro Bautista
masih terlalu ringan. Pasalnya, dengan penalti grid tak memberikan efek jera kepada para pebalap yang melakukan kesalahan serupa.

Pada balapan seri ketujuh di Assen, Belanda, Sabtu (30/6/2012), Bautista melakukan kesalahan fatal karena terlalu agresif. Saat balapan baru dimulai dan memasuki tikungan pertama, pebalap Gresini Honda tersebut tak bisa mengendalikan motornya sehingga jatuh dan menghantam Lorenzo.

Alhasil, kedua pebalap tersebut tak bisa melanjutkan lomba. Dari hasil investigasi, pimpinan lomba menyatakan bahwa Bautista bersalah.

Sebagai hukuman, pebalap Spanyol ini akan start dari posisi paling belakang pada balapan pekan depan di Sachsenring, Jerman. Namun Lorenzo tak puas dengan hukuman yang dijatuhkan kepada kompatriotnya tersebut.

Menurut juara dunia 2010 ini, Bautista pantas dihukum tak boleh balapan satu seri, seperti yang dialaminya pada tahun 2005, ketika terlibat kecelakaan dengan Alex de Angelis di Motegi, pada balapan kelas 250 cc.

"Saya pikir ini benar-benar sebuah bencana. Ini bencana bagi saya," ujar Lorenzo kepada situs resmi MotoGP.

"Ini bukan sebuah perasaan yang bagus karena dia orang Spanyol seperti saya dan itu terjadi dengannya.
"Pergerakan yang dilakukannya merupakan sebuah bencana, tetapi keputusan yang pimpinan lomba berikan bahkan lebih menyedihkan. Setiap kali tak ada hukuman kepada pebalap sehingga mereka bisa belajar untuk masa mendatang. Memulai balapan berikutnya di posisi paling belakang tidak cukup untuk menjadi pelajaran.

"Ketika saya membuat sebuah kesalahan di Jepang pada 2005, saya dilarang tampil satu seri. John Hopkins pun mengalami hal yang sama di Jepang pada tahun lainnya (2003). Dan untuk (Bautista) ini hanya start di posisi terakhir pada balapan berikutnya, merupakan hal yang tidak fair.

"Kami berharap kami akan beruntung di waktu lain dan itu tidak terjadi lagi. Tetapi jika kami tidak menghukum para pebalap, mereka akan melakukan hal gila lain seperti yang dilakukan Alvaro pada hari ini."

Akibat kecelakaan tersebut, mesin Yamaha milik Lorenzo mengalami kerusakan. Karena itu, mantan juara dunia dua kali kelas 250 cc tersebut meminta dispensasi menggunakan tambahan unit untuk menggantinya.

"Pimpinan lomba mengatakan kepadaku bahwa mereka akan memberikan satu mesin lagi," ujarnya.
"Saya ingin berterima kasih kepada mereka atas keputusan tersebut, tetapi keputusan terhadap Alvaro tidak fair."

Dengan gagalnya Lorenzo meraih poin di Assen, sedangkan di pihak lain pebalap Repsol Honda, Casey Stoner,menjadi pemenang, maka kini poin mereka sama, yaitu 140. Padahal sebelum lomba seri ketujuh ini, Lorenzo unggul 25 poin
dari sang juara bertahan, sehingga dia hanya perlu masuk garis finis dan menuai poin untuk terus berada di depan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar