Add caption |
kondisi ban belakang rusak, untuk menggantinya. Alhasil, juara dunia tujuh kali MotoGP ini pun harus mengakhiri balapan seri ketujuh tersebut di urutan ke-13.
"Tak mungkin terus bertahan," jelas Rossi mengenai keputusannya untuk kembali ke pit lane.
"Spies dan Barbera juga mengalami masalah serupa, tetapi itu terjadi kepada mereka ketika tersisa empat lap lagi. Saya tidak bisa membuat itu bertahan sampai garis finis.
"Pengesetan kami identik dengan apa yang kami gunakan saat warm-up, dan pagi ini saya menyelesaikan 13 lap dengan ban lunak tanpa masalah. Tetapi secara tiba-tiba, setelah balapan dimulai, saya merasa getaran di bagian
belakang, dan itu tak pernah terjadi sebelumnya. Kondisi itu sulit untuk mengendarai motor."
Meskipun demikian, pihak Ducati belum mengetahui secara pasti mengapa ban begitu mudah hancur. Apalagi, hanya mereka yang mengalami hal buruk tersebut - walaupun ada sejumlah pebalap mengeluh, yang membuat Bridgestone
segera melakukan investigasi.
"Kali ini kami kehilangan banyak potongan dari ban, sesuatu yang hanya terjadi ketika ban mengalami panas yang berlebihan. Ini membuang peluang, karena seharusnya kami bisa meraih hasil yang bagus. Saya melakukan start yang
bagus, dan sebelum mengalami masalah, saya mempelajari Hayden dan melihat di mana saya bisa mengalahkannya. Nicky lebih kuat di bagian pertama sirkuit, tetapi saya bisa mengejarnya lagi dibagian yang lebih cepat."
Lalu, bagaimana pendapat Rossi mengenai Ducati?
"Saya sudah berbicara kepada mereka yang ada disini, di trek, dan mereka menjamin saya bahwa mereka sepenuhnya berkomitmen terhadap proyek ini. Tetapi kami perlu melihat pembaruan apa yang bisa dilakukan pada
seri-seri berikutnya, dan jika kami bisa menjadi kompetitif. Saya pikir kami bisa terus kompetitif, tetapi yang terpenting adalah Ducati percaya 100 persen kepada apa yang pebalap katakan kepada mereka."
Rossi juga kembali menegaskan bahwa dia tetap percaya kepada direktur teknik Ducati, Filippo Preziosi. Mantan
pebalap Honda dan Yamaha ini mengakui, Preziosi merupakan roh perusahaan, sehingga dia harus mendapat kepercayaan dan dukungan penuh dari tim.
Peraih sembilan gelar grand prix ini pun berbicara tentang kecelakaan yang menimpa pebalap Yamaha, Jorge Lorenzo. Menurutnya, jika Alvaro Bautista tak melibatkan Lorenzo dalam kecelakaan di tikungan pertama lap pertama, maka
Lorenzo bisa mematahkan dominasi Repsol Honda, yang finis 1-2.
"Anda bisa saja membuat kesalahan di tikungan pertama, tetapi kali ini kesalahan tersebut terlalu besar," ujar Rossi tentang apa yang dilakukan Bautista. Dia mengerem 20 atau 30 meter lebih lambat dari biasanya. Ketika saya melihat dia lewat begitu cepat, saya bertanya pada diri sendiri, 'seberapa banyak yang akan dilewatinya?' Saya pikir dia pantas mendapatkan hukuman."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar