Add caption |
VIVAnews -- Bagi bocah lelaki, hidup adalah petualangan. Terus menjelajah, menggali, mencari, sembari berharap menemukan pengalaman yang luar biasa.
Seperti yang dialami bocah berusia 11 tahun asal Rusia, Yevgeny Salinder. Saat pura-pura jadi arkeolog, mengeksplorasi kawasan sekitar rumahnya di Taymyr, Rusia, ia justru menemukan sesuatu yang luar biasa, yang belum tentu didapatkan sekali dalam 100 tahun: bangkai seekor mammoth purba nyaris utuh, masih menyisakan daging, tulang, bulu, dan bahkan lapisan lemak.
Cepat-cepat, bocah yang akrab dipanggil Zhenya itu lari ke rumahnya dekat stasiun kutub, Sopkarga. Lalu, giliran ilmuwan mengkonfirmasi temuannya.Seperti yang dialami bocah berusia 11 tahun asal Rusia, Yevgeny Salinder. Saat pura-pura jadi arkeolog, mengeksplorasi kawasan sekitar rumahnya di Taymyr, Rusia, ia justru menemukan sesuatu yang luar biasa, yang belum tentu didapatkan sekali dalam 100 tahun: bangkai seekor mammoth purba nyaris utuh, masih menyisakan daging, tulang, bulu, dan bahkan lapisan lemak.
Apa yang ditemukan Yevgeny Salinder adalah jasad mammoth yang paling baik diawetkan oleh alam, sejak penemuan sebelumnya di tahun 1901. Woolly mammoth memang kerap ditemukan di lapisan permafrost di Siberia sejak tahun 1929, tapi ini adalah yang terbaik. Taring, mulut, dan tulang rusuknya masih bisa dilihat.
Diyakini, bangkai mahluk purba itu adalah bagian kanan tubuh hewan yang diperkirakan berbobot 500 kilogram. Seperti dilaporkan Moskow News, itu adalah bangkai mammoth jantan yang mati 30.000 tahun lalu di usia 15 tahun.
Sebagai bentuk penghargaan atas jasa bocah itu, bangkai mammoth itu diberi nama Zhenya, nama panggilannya. Ia pun bangga bukan kepalang, dan bercita-cita, kelak jika sudah besar akan menjadi ilmuwan.
Sementara, Alexei Tikhonov, spesialis mammoth dari Russian Academy of Sciences mengatakan, temuan bangkai mammoth yang diawetkan dengan baik pernah ditemukan di rusia pda 1901, juga di wilayah Krasnoyarsk, hanya lebih jauh ke selatan.
Bangkai mammoth itu akan dipamerkan di Taimir Regional Studies Museum, sebelumnya ia menjadi obyek penelitian para ahli hewan dan paleontologi dari Moskow dan St. Petersburg
"Menghidupkan" mammoth
Tak hanya cukup menemukan sisa-sisa hewan itu. Para ilmuwan berambisi untuk "menghidupkan kembali" hewan raksasa nenek moyang para gajah.
Tim peneliti internasional telah menemukan rambut mammoth, jaringan halus, dan sumsum tulang di kedalaman 100 meter, selama ekspedisi musim panas di Timur laut provinsi Yakutia. Nantinya mereka akan mencari sel hidup dari sana. Jika ditemukan, sel itu akan dikloning.
Caranya, ilmuan akan mengganti sel telur gajah India dengan inti sel mammoth. Sehingga menghasilkan embrio baru dengan DNA mammoth. Embrio itu kemudian akan ditanamkan ke gajah. Diharapkan, seekor mammoth bisa terlahir dari gajah yang hamil dalam waktu 22 bulan. Baca selengkapnya di tautan ini.
Sumber: Daily Mail
Tidak ada komentar:
Posting Komentar