Jumat, 05 Oktober 2012

Lebah di Prancis Hasilkan Madu Biru dan Hijau


Lebah di Prancis tak hasilkan madu alami berwarna kuning keemasan
Add caption
VIVAnews -- Peternak lebah di timur laut, Prancis kaget bercampur khawatir, sebab, alih alih berwarna kuning keemasan, madu yang mereka panen memiliki warna tak biasa, hijau dan biru.  

Keanehan yang terjadi sejak Agustus lalu. Membuat peternak yang menghadapi kematian lebah dan kurangnya pasokan madu di musim dingin, makin pusing. Pengusutan pun segera dilakukan.

Dugaan mengarah pada pabrik biogas dekat Ribeauville di Alsace, sebagai biang keladi. Pabrik berjarak 4 kilometer itu memproses limbah pabrik Mars, yang memproduksi permen M&M's yang kecil-kecil dan berwarna-warni: merah cerah, biru, hijau, kuning, dan coklat. Lebah-lebah diduga memakan residu permen yang berasa manis. 
Pihak Mars belum mau memberikan tanggapan soal kejadian ini. Sementara, operator biogas mengaku menyesali insiden tersebut dan akan menjalankan prosedur untuk menghentikannya.

"Kami menjumpai permasalahan itu di saat bersamaan dengan para peternak. Kami segera menjalankan prosedur untuk menghentikannya," kata Philippe Meinrad, juru bicara perusahaan Agrivalor, kepada Reuters.

Perusahaan yang mengolah limbah pabrik Mars akan segera membersihkan kontainernya, menyimpan limbah dalam wadah kedap udara dan memprosesnya dengan baik. Demikian pernyataan perusahaan seperti dipublikasikan harian Le Monde.

Sementara, juru bicara asosiasi peternak lebah Inggris, Gill Maclean, menduga, gula berwarna-warni yang melapisi coklat telah membuat madu terkontaminasi. "Lebah cukup pintar mencari sumber gula," kata dia.

Maclean mengusulkan, para peternak lebah di musim dingin Eropa rajin-rajin menyediakan cairan gula agar lebah tidak mencari sumber alternatif.

Lalu, bagaimana dengan madu bewarna biru dan hijau yang terlanjur dihasilkan? Para peternak memutuskan tidak akan menjualnya, meski rasanya mirip madu. "Bagi saya, itu bukan madu. Tak layak jual," kata ketua asosiasi peternak lebah di Prancis , Alain Frieh.

Sumber: Reuters, BBC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar