Add caption |
PARIS - Lebih dari 13 ribu perempuan Prancis menjalankan operasi untuk mengangkat implan payudaranya. Hal itu dilakukan seiring dengan meningkatnya kekhawatiran terhadap sejumlah penyakit yang muncul akibat payudara palsu itu.
Di akhir September lalu, sekira 13.504 dari 30 ribu perempuan Prancis
mengangkat implan payudaranya yang berasal dari perusahaan Poly Implant
Prothese (PIP). Pada 2010, kekhawatiran warga terhadap PIP mulai
bermunculan, Pemerintah Prancis pun mengklaim, PIP mengunakan silikon
pabrik dengan kualitas di bawah standar untuk membuat implan payudara.
Pemerintah Prancis langsung memerintahkan pengangkatan implan tersebut terhadap konsumen PIP. Salah satu hal yang menjadi kekhawatiran Prancis adalah, silikon dari implan itu bisa bocor dan memberikan dampak buruk. Demikian, seperti diberitakan AAP, Rabu (30/10/2012).
Jerman, Ceko dan Belanda turut mengikuti langkah sama seperti yang dilakukan Prancis. Sejauh ini, sekitar 400 ribu perempuan di dunia masih mengenakan implan payudara dari PIP. Meski demikian, hasil tes medis menunjukkan bahwa, perempuan-perempuan itu tidak rentan terkena kanker.
Pemilik PHP Jean Claude Mas juga sudah dibebaskan dari tahanan pada Senin lalu. Pria itu ditahan selama delapan bulan atas tuduhan pembunuhan.
Pemerintah Prancis langsung memerintahkan pengangkatan implan tersebut terhadap konsumen PIP. Salah satu hal yang menjadi kekhawatiran Prancis adalah, silikon dari implan itu bisa bocor dan memberikan dampak buruk. Demikian, seperti diberitakan AAP, Rabu (30/10/2012).
Jerman, Ceko dan Belanda turut mengikuti langkah sama seperti yang dilakukan Prancis. Sejauh ini, sekitar 400 ribu perempuan di dunia masih mengenakan implan payudara dari PIP. Meski demikian, hasil tes medis menunjukkan bahwa, perempuan-perempuan itu tidak rentan terkena kanker.
Pemilik PHP Jean Claude Mas juga sudah dibebaskan dari tahanan pada Senin lalu. Pria itu ditahan selama delapan bulan atas tuduhan pembunuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar