:: Posisi Jerman Masih Belum Aman, Mereka Masih Berpeluang Nyungsep Ke Jamban ::
Pantas apabila Pelatih Jerman Joachim Loew memerintahkan anak asuhnya bermain habis-habisan saat melawan Denmark di pertandingan terakhir hari Minggu (17/6/2012).
Uniknya, beberapa pemain Jerman menjanjikan siap mengalahkan Denmark untuk dapat membantu Belanda lolos ke babak delapan besar (dengan catatan Belanda unggul dengan selisih minimal dua gol atas Portugal).
Selain kemungkinan di atas, hitung-hitungan peluang di Grup B sangat mendebarkan. Jika ternyata Denmark unggul atas Jerman dan kemudian Portugal gagal mengalahkan Belanda, Denmark akan menjadi juara grup karena menang rekor pertemuan (head to head).
Jerman tetap membutuhkan kemenangan, minimal seri melawan Denmark agar dapat menjadi juara Grup B. Apabila Jerman kalah dari Denmark dan Portugal menang atas Belanda, posisi Jerman menjadi labil mengingat akan ada tiga tim memiliki angka sama-sama enam, yakni Jerman, Portugal, dan Denmark.
Jika itu terjadi, sesuai aturan UEFA, penentuan klasemen akhir mengacu pada hasil dari pertemuan segitiga di antara tim yang mengantongi nilai sama tersebut. Urutan prioritas perhitungan adalah jumlah poin, selisih gol, dan jumlah gol. Dalam perhitungan itu, hasil terhadap Belanda diabaikan.
Dari hasil segitiga tim, Jerman, Denmark, dan Portugal sama- sama memiliki tiga poin dari hasil satu kali menang dan satu kali kalah. Jadi, tim yang lolos harus ditentukan oleh keunggulan selisih gol.
Jika Denmark, misalnya, unggul 1-0 atas Jerman dan Portugal menang 1-0 atas Belanda, Portugal dan Denmark akan memiliki keunggulan selisih satu gol, (masing-masing memasukkan empat gol dan kemasukan tiga gol). Portugal akan menjadi juara grup dan Denmark menjadi runner-up. Adapun Jerman akan tersingkir secara menyedihkan karena memiliki selisih gol 1-1.
Kondisi sama dapat terjadi di Grup C. Wartawan Kompas, MH Samsul Hadi, melaporkan dari Poznan, Polandia, kiper Italia, Gianluigi Buffon, mengkhawatirkan Spanyol dan Kroasia akan bermain mata pada pertandingan terakhir di Gdansk dengan skor yang diatur, misalnya 2-2. Jika benar, itu akan mengubur peluang Italia meski menang atas Irlandia. Jika kemungkinan itu terjadi, Spanyol, Kroasia, dan Italia sama-sama punya lima poin.
Dalam situasi itu, ketiga tim sama-sama memiliki dua poin dan selisih gol yang sama pula (nol), tetapi Spanyol dan Kroasia bakal mencatat jumlah memasukkan gol lebih banyak (sama- sama 3-3) dibandingkan Italia (2-2) yang membuat tim ”Azzurri” itu tersingkir.
Italia bakal lolos jika menang atas Irlandia dan laga Spanyol versus Kroasia berakhir dengan kemenangan salah satu dari mereka. Bisa juga Italia lolos dengan kemenangan dengan margin tiga gol atau lebih atas Irlandia dan Spanyol versus Kroasia seri, tetapi hasil tidak lebih dari 1-1.
”Saat ini, semua laga berlangsung dalam spirit yang benar dan memang seharusnya demikian,” kata Pelatih Italia Cesare Prandelli.
Spanyol menang 4-0 atas Irlandia, tim pertama yang tersingkir dari Piala Eropa 2012. Di luar hitung-hitungan itu, Pelatih Denmark Morten Olsen sedang dipusingkan atas cederanya Dennis Rommedahl.
Portugal pun akan mengadakan perubahan nyata untuk mengalahkan Belanda. Nani sudah berjanji akan menghilangkan ego untuk mendukung keberadaan Cristiano Ronaldo di lini depan.
Sumber : http://kumpulanfilenomor43.blogspot.com
Pantas apabila Pelatih Jerman Joachim Loew memerintahkan anak asuhnya bermain habis-habisan saat melawan Denmark di pertandingan terakhir hari Minggu (17/6/2012).
Uniknya, beberapa pemain Jerman menjanjikan siap mengalahkan Denmark untuk dapat membantu Belanda lolos ke babak delapan besar (dengan catatan Belanda unggul dengan selisih minimal dua gol atas Portugal).
Selain kemungkinan di atas, hitung-hitungan peluang di Grup B sangat mendebarkan. Jika ternyata Denmark unggul atas Jerman dan kemudian Portugal gagal mengalahkan Belanda, Denmark akan menjadi juara grup karena menang rekor pertemuan (head to head).
Jerman tetap membutuhkan kemenangan, minimal seri melawan Denmark agar dapat menjadi juara Grup B. Apabila Jerman kalah dari Denmark dan Portugal menang atas Belanda, posisi Jerman menjadi labil mengingat akan ada tiga tim memiliki angka sama-sama enam, yakni Jerman, Portugal, dan Denmark.
Jika itu terjadi, sesuai aturan UEFA, penentuan klasemen akhir mengacu pada hasil dari pertemuan segitiga di antara tim yang mengantongi nilai sama tersebut. Urutan prioritas perhitungan adalah jumlah poin, selisih gol, dan jumlah gol. Dalam perhitungan itu, hasil terhadap Belanda diabaikan.
Dari hasil segitiga tim, Jerman, Denmark, dan Portugal sama- sama memiliki tiga poin dari hasil satu kali menang dan satu kali kalah. Jadi, tim yang lolos harus ditentukan oleh keunggulan selisih gol.
Jika Denmark, misalnya, unggul 1-0 atas Jerman dan Portugal menang 1-0 atas Belanda, Portugal dan Denmark akan memiliki keunggulan selisih satu gol, (masing-masing memasukkan empat gol dan kemasukan tiga gol). Portugal akan menjadi juara grup dan Denmark menjadi runner-up. Adapun Jerman akan tersingkir secara menyedihkan karena memiliki selisih gol 1-1.
Kondisi sama dapat terjadi di Grup C. Wartawan Kompas, MH Samsul Hadi, melaporkan dari Poznan, Polandia, kiper Italia, Gianluigi Buffon, mengkhawatirkan Spanyol dan Kroasia akan bermain mata pada pertandingan terakhir di Gdansk dengan skor yang diatur, misalnya 2-2. Jika benar, itu akan mengubur peluang Italia meski menang atas Irlandia. Jika kemungkinan itu terjadi, Spanyol, Kroasia, dan Italia sama-sama punya lima poin.
Dalam situasi itu, ketiga tim sama-sama memiliki dua poin dan selisih gol yang sama pula (nol), tetapi Spanyol dan Kroasia bakal mencatat jumlah memasukkan gol lebih banyak (sama- sama 3-3) dibandingkan Italia (2-2) yang membuat tim ”Azzurri” itu tersingkir.
Italia bakal lolos jika menang atas Irlandia dan laga Spanyol versus Kroasia berakhir dengan kemenangan salah satu dari mereka. Bisa juga Italia lolos dengan kemenangan dengan margin tiga gol atau lebih atas Irlandia dan Spanyol versus Kroasia seri, tetapi hasil tidak lebih dari 1-1.
”Saat ini, semua laga berlangsung dalam spirit yang benar dan memang seharusnya demikian,” kata Pelatih Italia Cesare Prandelli.
Spanyol menang 4-0 atas Irlandia, tim pertama yang tersingkir dari Piala Eropa 2012. Di luar hitung-hitungan itu, Pelatih Denmark Morten Olsen sedang dipusingkan atas cederanya Dennis Rommedahl.
Portugal pun akan mengadakan perubahan nyata untuk mengalahkan Belanda. Nani sudah berjanji akan menghilangkan ego untuk mendukung keberadaan Cristiano Ronaldo di lini depan.
Sumber : http://kumpulanfilenomor43.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar