Jumat, 06 Juli 2012

Studi : Simpan Ponsel di Saku Pengaruhi Sperma

membuat dan memasang widget berlangganan artikel blog
Add caption
VIVAlife - Coba perhatikan cara pasangan Anda menyimpan telepon seluler. Sebuah penelitian menemukan bahwa pria yang terbiasa menyimpan ponsel di ikat pinggang atau saku celana memiliki risiko tinggi mengalami gangguan kesehatan sperma. 
Environmental Working Group (EWG), sebuah kelompok advokasi kesehatan, merilis laporan terbaru tentang efek bahaya ponsel terhadap kesehatan sperma. Berdasar hasil telaah literatur ilmiah menyebut sekitar 10 studi yang menemukan perubahan signifikan sperma akibat radiasi ponsel.

"Dalam temuan yang paling mencolok, pria yang biasa membawa ponsel di saku atau ikat pinggang cenderung memiliki sperma dengan jumlah lebih rendah, dan atau kurang aktif," demikian hasil penelitian itu, seperti dikutip Fox News

Paparan radiasi ponsel juga dikaitkan dengan penanda kerusakan sperma, seperti tingkat oksigen reaktif (molekul kimia reaktif yang mengandung oksigen) yang lebih tinggi, stres oksidatif, kerusakan DNA, dan perubahan morfologi sperma.

"Kami memiliki bukti cukup untuk mengeluarkan peringatan pencegahan atas nama kesehatan," kata Dr Joel Moskowitz, Direktur Pusat Kesehatan Keluarga dan Masyarakat University of California, di Berkeley. "Bukti kerusakan sperma cukup konsisten di banyak penelitian." 

Peneliti menyoroti beberapa hasil studi. Pria yang biasa menyimpan ponsel di dalam saku celana atau ikat pinggang memiliki jumlah sperma 11 persen lebih sedikit daripada pria yang menyimpan telepon di area tubuh lain.

Pria yang menyimpan ponsel di ikat pinggang dan menggunakannya secara intensif selama periode pengujian lima hari mengalami penurunan kadar sperma 19 persen dari sebelumnya. Pria yang biasa berbicara di telepon selama lebih dari satu jam sehari juga memiliki sperma 17 persen lebih sedikit dibanding pria yang hanya terbiasa berbicara kurang dari 15 menit sehari.

"Orang-orang begitu sibuk dengan tumor otak, sementara yang peduli dengan efek radiasi terhadap masalah kesuburan sangat sedikit," kata Louis Slesin, editor Microwave News, newsletter yang fokus menyoroti radiasi elektromagnetik.

Studi yang diterbitkan Journal of Andrologi tahun lalu juga sepakat dengan temuan ini. Namun, sejumlah pakar memeringatkan perlunya studi lebih mendalam. Ini untuk menguatkan bukti-bukti yang menyebut penggunaan telepon selular mengganggu fungsi sperma dan testis, mengingat literatur yang ada memiliki beberapa keterbatasan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar